PENGARUH ETHNICITY, AUDITOR TENURE DAN INTERNAL CONTROL WEAKNESSTERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

Authors

  • Isvi Noviandini Gunawan
  • . Zaitul
  • Dandes Rifa

Abstract

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses transaksi atau kegiatan dari perusahaan. Laporan keuangan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip – prinsip akuntansi seperti prinsip konservatisme yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Konservatisme itu merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aktiva dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang.
Teori yang digunakan adalah teori agensi. Teori agency merupakan hubungan antara principal dan agen. Teori keagensi menegaskan bahwa akuntansi konservatisme adalah Strategi pelaporan yang efisien diterapkan oleh perusahaan, karena menyediakan beberapa keuntungan tata kelola dan juga bermanfaat bagi pemegang saham dengan mengurangi biaya agensi yang disebabkan oleh keterbatasan manajemen, kecenderungan manajemen untuk menunda ketepatan tepat waktu pengakuan kerugian dengan tujuan untuk mengejar kompensasi yang diinginkan sebelum pensiun.
Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur sektor industri dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. Jumlah sampel 105 perusahaan.. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan dianalisa dengan regresi berganda.
Hasil pengujian hipotesis dari model regresi linear berganda menunjukan bahwa Ethnicity-Dewan komisaris, Ethnicity-Komite Audit, Auditor Tenure dan internal control weakness tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntasi.
Kata kunci : Konservatisme Akuntansi, Ethnicity, Auditor Tenure, dan Internal Control Weakness

Published

2017-07-14