PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KOMPENSASI BONUS DAN BIAYA POLITIK TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstract
Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang dimiliki oleh perusahaan yang mana hal tersebut digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Salah satu informasi yang dilihat dalam laporan keuangan adalah informasi laba. Laba dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja manajemen dan sebagai alat pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Oleh karena itu, dengan pentingnya informasi laba untuk beberapa pihak yang menggunakan informasi tersebut, hal ini membuat manajer melakukan manipulasi laba demi kepentingannya sendiri.Teori keagenan merupakan gambaran hubungan antara pihak yang memiliki wewenang yakni investor yang juga biasa disebut dengan principal dengan para manajer yang merupakan agent yang diberikan wewenang. Potensi masalah yang akan muncul adalah ketidakseimbangan informasi (asymmetry information) antara pihak internal dan pihak eksternal, dengan begitu pihak internal dapat memanipulasi atau menyembunyikan informasi-informasi yang tidak diketahui oleh pihak eksternal.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2011-2015. Jumlah sampel 60 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan di analisa dengan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan hutang yang diukur dengan debt to equity ratio dan debt to total asset tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kompensasi bonus berpengaruh terhadap manajemen laba dan biaya politik tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kata kunci : Manajemen Laba, Debt To Equity Ratio, Debt To Total Asset, Kompensasi Bonus, Biaya Politik
Downloads
Published
2017-07-14