PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI tahun 2011-2015)

Authors

  • . Fathussalmi
  • Yeasy Darmayanti
  • Popi Fauziati

Abstract

Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi perusahaan. Laporan keuangan ini berguna bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan. Salah satu indikator yang menjadi dasar pengambilan keputusan yaitu laba. Laba menampilkan bagaimana keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Namun, laba sering dimanipulasi agar terlihat baik, sehingga menyebabkan laba yang ditampilkan tidaklah berkualitas. Laba yang berkualitas yaitu laba yang dapat mencerminkan bagaimana kondisi sebenarnya dari suatu perusahaan.
Penelitian ini menggunakan teori agensi sebagai landasan teori. Teori agensi menjelaskan bahwa manajer disebut sebagai agen dan pemegang saham sebagai prinsipal. Pemegang saham mendelegasikan pengambilan keputusan bisnis kepada manajer yang merupakan agen atau perwakilan dari pemegang saham. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bahwa agen tidak selalu membuat keputusan-keputusan yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan terbaik prinsipal, sehingga manajer memfokuskan pada proyek dan investasi jangka pendek untuk mendapatkan laba tinggi, daripada investasi pada proyek jangka panjang untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan yang telah diaudit serta laporan tahunan. Populasi yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, sehingga memperoleh sampel sebanyak 17 perusahaan. Analisis yang digunakan yaitu analisi regresi linear berganda. Data diolah menggunakan SPSS 16.0.
Penelitian ini meneliti pengaruh investment opportunity set dan corporate governance terhadap kualitas laba. Corporate governance yang diteliti yaitu kepemilikan manajerial, dewan direksi, dewan komisaris independen, serta komite audit. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kualitas laba dimana diukur menggunakan discretionary accruals. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu investment opportunity set, kepemilikan manajerial, dewan direksi, dewan komisaris independen serta komite audit. Imvestment opportunity set diukur menggunakan market to book value of equity, kepemilikan manajerial diukur menggunakan persentase kepemilikan saham oleh manajer, dewan direksi diukur menggunakan jumlah dewan direksi yang ada di perusahaan, dewan komisaris independen diukur menggunakan persentase jumlah komisaris independen terhadap jumlah komisaris yang ada di perusahaan, serta komite audit diukur menggunakan jumlah nominal komite audit yang ada diperusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investment opportunity set, kepemilikan manajerial, dewan direksi, dewan komisaris independen serta komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laba, baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara individual.
Kata Kunci : Kualitas Laba, Investment Opportuntiy Set, Corporate Governance

Published

2017-07-14