PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN STRUKTUR PENGELOLAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESI TAHUN 2012 – 2016
Abstract
Going concern menyatakan bahwa tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah tidak untuk dibubarkan, tetapi diharapkan untuk terus berkelanjutan, salah satunya adalah dengan memaksimalkan nilai perusahaan karena berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan perusahaan bisa dilihat dari nilai perusahaannya, bagus atau tidak tergantung tujuan, serta sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Nilai perusahaan akan menjadi pertimbangan bagi investor yang melakukan investasi pada perusahaan. Nilai perusahaan sangatlah penting karena dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan dengan proporsi kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional sedangkan struktur pengelolaan dengan proporsi dewan komisaris independen, dewan direksi dan komite audit. Penelitian ini menggunakan teori agensi, yang menjelaskan hubungan atau kontrak antara principal (pemilik perusahaan) dan agent (manajemen perusahaan). Principal mempekerjakan agent untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal. Manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai prinsipal. Manajer harus mengambil keputusan bisnis terbaik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil manajer adalah memaksimalkan perusahaan.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pooled data. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2016 dengan objek sebanyak 192 data observasi.Variabel dependen penelitian ini diukur menggunakan proksi Tobin`s Q. Analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS 16.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan dewan komisaris independen, jumlah dewan direksi dan jumlah komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena dewan komisaris independen dan dewan direksi tidak efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan dan jumlah anggota yang tidak disesuaikan dengan keadaan suatu perusahaan dapat menyebabkan kualitas kinerja yang diberikan tidak seperti yang diharapkan, maka tidak akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit Dan Nilai Perusahaani