PENGARUH RISIKO BISNIS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016
Abstract
Masalah pendanaan tidak akan lepas dari sebuah perusahaan yang meliputi
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang
digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Apabila kebutuhan
dana, sudah sedemikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan dan dana
dari sumber internal sudah digunakan semua maka tidak ada pilihan lain, selain
menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari hutang maupun
dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan dananya. Â
Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai
sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal. Dalam
usaha peningkatan nilai perusahaan, hal yang tidak bisa dipisahkan adalah
bagaimana penentuan struktur modal yang dilakukan oleh manajemen dan para
pemegang saham perusahaan. Trade off theory menjelaskan bahwa peningkatan
rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan dengan
asumsi target struktur modal belum optimal.
Terjadinya kebijakan struktur modal dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya risiko bisnis, ukuran perusahaan, likuiditas dan struktur aktiva.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis, ukuran
perusahaan, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan
sub sektor batu bara yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2012-2016.
Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel
sebanyak 24 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari IDX dan ICMD. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data
regresi linear berganda dengan bantuan program eviews 8. Â
Hasil penelitian diperoleh bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.Perusahaan dengan likuiditas tinggi cenderung
tidak menggunakan pembiayaan yang berasal dari utang karena perusahaan akan
terlebih dahulu menggunakan dana internal yang ada sebelum menggunakan
hutang untuk membiayai kegiatan operasional. Sementara risiko bisnis, ukuran
perusahaan dan struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.