PENGARUH UKURAN DEWAN DIREKSI, KOMITE AUDIT DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN BUMN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2016

Authors

  • Ratna Dewi
  • Mukhlizul Hamdi
  • Yeasy Darmayanti

Abstract

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berisi kondisi kinerja perusahaan, dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang berguna bagi pihak eksternal dan pihak internal maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Otoritas jasa Keuangan Indonesia (OJK). Laporan keuangan sering kali disalahgunakan oleh manajemen dengan melakukan perubahan dalam pemilihan metode akuntansi yang digunakan sehingga mempengaruhi laba yang akan diperlihatkan pada laporan keuangan. Hal ini dikenal dengan istilah manajemen laba.
Manajemen laba adalah suatu pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih oleh atau suatu tindakan yang akan memepengaruhi pendapatan untuk mencapai berbagai tujuan spesifik. Menurut Scoot (1971) membagi pemahaman tentang manajemen menjadi 2 sudut pandang. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitas dalam menghadapi kontrak uang, kontrak kompensasi dan political cost (opportunistic earning management). Kedua, memandang manajemen laba dari perspektif (efficient Earning Management).
Penelitian ini menggunkana Agency theory mendefinisikan merupakan suatu kontrak antara manajer (agent) dengan pemegang saham (principal). Hubungan keagenan ini sering menjadi masalah didalam perusahaan dan pada akhirnya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Akibat dari kepentingan yang berbeda-beda ini maka terjadilah konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan BUMN go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sample yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 12 perusahaan dan jumlah pengamatan sebanyak 84 observasi. Penelitian menggunkana 3 variabel yaitu ukuran dewan direksi, komite audit dan ukuran dewan komisaris independen.
Pengolahan data yang digunakan di penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dan ukuran dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Kata Kunci : Ukuran Dewan Direksi. Komite Audit, Ukuran Dewan Komisaris Independen, Manajemen Laba

Published

2018-08-17