PENGARUH KONSERVATISME TERHADAP ASIMETRI INFORMASI

Authors

  • Muhammad Andrial Israqi
  • Resti Yulistia Muslim
  • . Yunilma

Abstract

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang sangat penting dalam proses suatu hubungan bisnis. Dalam penyusunan laporan keuangan, manajer memiliki informasi lebih tentang kondisi keuangan perusahaan dibandingkan dengan investor. Hal ini yang mendasari terjadinya asimetri informasi (Harvi, 2013). Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah manipulasi laporan keuangan adalah dengan memilih prinsip akuntansi konservatif (Haniati dan Fitriany, 2010).

Teori pada penelitian ini menggunakan teori agensi dan teori sinyal. Teori agensi adalah menjelaskan tentang konflik antara pincipal dan agen yang termotivasi oleh kepentingan pribadi (Widyaningdyah, 2001 dalam Novianto, 2014). Sedangkan teori sinyal menjelaskan tentang pencegahan terhadap perusahaan untuk membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate (Fala, 2007).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai dengan 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang menghasilkan 52 perusahaan pada tahun 2012 sampai dengan 2016. Konservatisme diukur dengan Market to Book Ratio, Accrual Base, dan Conv_accrual, dan Asimetri Informasi diukur dengan Bid-Ask Spread. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan model pengukuran Market to Book Ratio, konservatisme berpengaruh negatif signifikan terhadap asimetri informasi. Sedangkan dengan model pengukuran Accrual Base dan Conv_accrual, konservatisme berpengaruh positif signifikan terhadap asimetri informasi.

Kata kunci : Konservatisme, Asimetri Informasi, Market to Book Ratio, Accrual Base, dan Conv_accrual.

Published

2018-08-20