PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM

Abstract

Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang telah ditentukan pelaku. Pada akhir tahun 2017 data BEI menunjukan, sebanyak 233 saham dari total 570 emiten melemah (underperform), terutama pada sektor makanan & minuman dalam tiga tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan 3 variabel independen yaitu leverage, likuiditas dan inflasi dengan harga saham sebagai variabel dependen.
Teori yang digunakan adalah signaling theory. Signaling theory merupakan suatu sinyal yang diberikan kepada investor dan pasar mengenai perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus dimana orang yang berada didalam perusahaan lebih banyak mengetahui informasi tentang perusahaan sehingga apapun tindakan yang dilakukan oleh perusahaan merupakan sinyal kepada pihak luar mengenai perusahaan. Sinyal yang di berikan kepada investor dan pasar mengenai perusahaan yang memiliki prospek yang bagus akan mempengaruhi tingkat harga saham.
Seluruh perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013 sampai dengan 2017 dijadikan target populasi. Metode purposive sampling digunakan sebagai teknik penentuan sampel. 12 perusahaan dari 18 perusahaan food and beverage terpilih sebagai sampel. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari website resmi Bursa Efek Indonesi (BEI). Pengolahan data menggunakan program SPSS v.16. Teknik analisis regresi berganda digunakan sebagai alat uji hipotesis.
Terdapat 3 hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji yang di peroleh membuktikan bahwa (1) leverage berpengaruh terhadap harga saham (2) likuiditas tidak berpengaruh terhadap harga saham (3) Inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap harga saham, likuiditas dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Kata kunci : leverage, likuiditas, inflasi, harga saham