PENGARUH BONUS PLAN, POLITICAL COST, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KOSERVATISME AKUNTANSI. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017)
Abstract
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh bonus plan, political cost, dan financial distress terhadap konservatisme akuntansi. Banyaknya kasus manipulasi pada laporan keuangan yang terjadi seperti PT Aneka Jasa Pembangunan (AJP), Toshiba Corp, dan PT Garuda Indonesia menggambarkan masih rendahnya tingkat penerapan konservatisme akuntansi pada sebuah perusahaan.
Teori pada penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori signaling. Teori keagenan dipandang sebagai suatu versi dari game theory, yang membuat suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak), dimana satu pihak disebut agent dan pihak lainnya disebut principal (Mursalim, 2005). Teori signaling menekankan pentingnya perusahaan memiliki keinginan untuk memberikan informasi kepada pihak yang memerlukan (Pratiwi, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2017. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah populasi sebanyak 168 perusahaan, dan hanya 26 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Pengujian hipotesis menggunakan Analisa Regresi Linier Berganda.
Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis yaitu (1) bonus plan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, (2) political cost berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, (3) financial distress berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bonus plan berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, political cost berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, dan financial distress tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Kata kunci : Konservatisme Akuntansi, Bonus Plan, Political Cost, Financial Distress