PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KINERJA AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT.

Authors

  • Riza Triska
  • . ethika
  • . Herawati

Abstract

Perilaku disfungsional audit merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang auditor dalam bentuk manipulasi, kecurangan ataupun penyimpangan terhadap standar audit. Dalam penyelesaian kasus korupsi di Sumatera Barat banyak melibatkan auditor BPKP sebagai pihak yang membantu penegak hukum, namun dalam melaksanakan tugasnya, auditor pemerintah kerap melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai dasar audit yang menyebabkan kualitas audit menjadi kurang dipercaya. Terungkapnya beberapa kasus korupsi yang telah melibatkan beberapa auditor BPKP salah satunya kasus proyek e-KTP, dimana Auditor BPKP diduga memalsukan dokumen dalam melakukan audit pada badan pengawasan pemilu jawa timur, kasus tersebut merupakan bukti yang menunjukkan bahwa auditor pemerintah rentan terhadap perilaku disfungsional audit.
Penelitian ini menggunakan teori Atribusi yang menjelaskan bahwa perilaku seseorang yang disebabkan oleh faktor internal ( pemicu yang berada di bawah kendali individu) atau faktor eksternal (dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar),yang diturunkan menjadi empat hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di Badan Pengawasan dan Pembangunan perwakilan provinsi Sumatera Barat. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 75 responden. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa locus of control tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit, sedangkan Kinerja Auditor, Etika Profesi, dan komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku disfungsional audit.
Kata kunci: locus of control, kinerja auditor, etika profesi dan komitmen organisasi, disfungsional audit

Published

2018-08-24