PENGARUH OPERATING CAPACITY, FIRM GROWTH, MANAGERIAL AGENCY COST DAN ARUS KAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

Authors

  • Abello Urbanus
  • Dwi Fitri Puspa
  • Yeasy Darmayanti

Abstract

Sebuah perusahaan pada umumnya didirikan untuk menciptakan profit yang optimal, untuk menciptakan profit yang optimal perusahaan harus mampu melewati persaingan antar pelaku bisnis yang pesat, agar perusahaan dapat beroperasi dimasa yang akan datang. Namun dalam kenyataannya banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan dan dihadapkan dalam permasalahan keuangan / financial distress. Financial distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami penurunan kondisi keuangan Kemungkinan perusahaan mengalami financial distress yaitu meningkatnya hutang yang digunakan oleh perusahaan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar penggunaan hutang, semakin besar biaya bunga yang dikeluarkan oleh perusahaan dan semakin besar pula probabilitas yang menyatakan bahwa penurunan penghasilan akan menyebabkan financial distress (Dermawan 2014:272). Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh operating capacity, firm growth, managerial agency cost dan arus kas terhadap financial distress pada perusahaan property, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Teori pada penelitian ini menggunakan teori keagenan. Teori keagenan menjelaskan bahwa adanya hubungan kontrak antara principle dengan agent, kontrak tersebut membuat adanya pemisahan tugas antara priciple dengan agent yang dapat menimbulkan konflik, dimana konflik tersebut berawal dari sulitnya principle dalam melakukan pengawasan terhadap tindakan yang dilakukan oleh agent. Konflik yang terjadi berupa memaksimalkan kepentingan masing-masing dan memiliki motivasi yang berbeda. Akibat dari memaksimalkan kepentingan masing-masing pihak yaitu beradanya perusahaan dalam kondisi financial distress. (Jansen dan Mecling, 1976).
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan property, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2017. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah populasi 47 perusahaan dan jumlah sampel 38 perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis linier berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa operating capacity berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress, firm growth berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress, managerial agency cost berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress, arus kas berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress. sedangkan hasil secara bersamaaan menunjukan bahwa operating capacity, firm growth, managerial agency cost dan arus kas berpengaruh secara bersamaan terhadap financial distress.
Kata Kunci:Financial Distress, Operating Capacity, Firm Growth, Managerial
Agency Cost, Arus Kas

Published

2018-08-24