PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Abstract

Perilaku etis merupakan perilaku ketika seseorang bertindak sesuai dengan hukum, peraturan,
moral yang ditetapkan dan bagaimana seseorang bersikap serta menilai suatu keadaan
terhadap perilaku pelanggaran. Perilaku etis berkaitan dengan kegiatan profesi akuntansi
yang memiliki hubungan erat terhadap perilaku tersebut. Kasus skandal profesi akuntan yang
terjadi terhadap pelanggaran etis, yaitu pelanggaran yang terjadi pada Bank CIMB Niaga
tahun 2017 yang melibatkan seorang manajer bank. Manajer bank tersebut melakukan
pembobolan rekening saat menjabat sebagai Relationship Manager CIMB Niaga. Manajer
diam-diam mengajukan aplikasi permohonan pembukaan rekening palsu, setelah hal tersebut
manajer melakukan transfer sejumlah uang ke rekeningnya. Jelas ini merupakan sebuah
perilaku tidak etis. Namun disisi lain pelanggaran tersebut dianggap sebagai sesuatu yang
wajar dan merupakan tindakan rasional untuk memanfaatkan fleksibilitas dalam ketentuan
untuk memenuhi kebutuhan.
Teori yang digunakan adalah theory of planned behavior. Teori ini mempelajari tentang
perilaku manusia yang biasanya berperilaku dengan cara yang masuk akal, mereka
mempertimbangkan perilakunya berdasarkan informasi yang tersedia, baik secara implisit
atau eksplisit dan mempertimbangkan akibat dari tindakan mereka (Ajzen,1975). Perilaku
didasarkan faktor kehendak yang melibatkan pertimbangan untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku, dimana dalam prosesnya berbagai pertimbangan akan membentuk
intensi untuk melakukan suatu perilaku.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa D3, S1 akuntansi PTN
dan PTS di Kota Padang.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
yaitudengan criteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan
data primer yang diperolehdari penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian ini mengajukan enam hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa
(1) tingkat pendidikan berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, (2) status
sosial ekonomi tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, (3) kecerdasan
spiritual tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, (4) tingkat
pendidikan tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi dengan love of
money sebagai variabel intervening, (5) status sosial ekonomi tidak berpengaruh terhadap
persepsi etis mahasiswa akuntansi dengan love of money sebagai variabel intervening, (6)
kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi dengan
love of money sebagai variabel intervening.
Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Status Sosial Ekonomi, Kecerdasan Spiritual, Love Of
Money, Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi