PENGARUH PAD, DANA PERIMBANGAN DAN SILPA TERHADAP KUALITAS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN ALOKASI BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT)

Authors

  • Muhammad Jilma Agung Salfutra
  • . ethika
  • Mukhlizul Hamdi

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh PAD, Dana Perimbangan dan SiLPA Terhadap Kualitas Pembangunan Manusia Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening. Terjadinya IPM terendah pada pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Barat terdapat pada wilayah Kepulauan Mentawai periode 2012- 2016. Sementara untuk IPM tertinggi terdapat pada wilayah Kota Padang periode 2012- 2016. Sementara jika dilihat dari IPM Provinsi Sumatera Barat ditemukan cenderung meningkat sejak tahun 2012 hingga tahun 2016. Namun dari IPM provinsi Sumatera Barat tersebut untuk wilayah kabupaten seluruh IPM berada di bawah IPM Provinsi sementara untuk wilayah Kota IPM berada di atas IPM Provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa IPM wilayah Kota mampu berkembang cukup baik bila dibandingkan dengan IPM Kabupaten yang masih di bawah IPM Provinsi Sumatera Barat.
Teori pada penelitian ini menggunakan teori Keagenan (Agency Theory). Agency theory dalam penelitian ini dapat dilihat melalui hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam penyaluran Dana Perimbangan dan juga hubungan antara masyarakat yang diproksikan oleh DPRD (prinsipal) dengan Pemerintah Daerah (agen). Pemerintah Pusat menurunkan Dana Perimbangan yang tujuannya adalah membantu Pemerintah Daerah baikdalam mendanai kebutuhan pemerintahan sehari-hari maupun memberi pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.
Populasi dalam penelitian ini adalah 19 Kab/Kota di Propinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari 12 Kabupaten dan 7 Kota.Teknik penelitian ini menggunakan metode sensus. Dalam penelitian ini mengajukan lima hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa (i). Pendapatan asli daerah mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi belanja modal, (ii). Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi belanja modal, (iii). Dana Alokasi kusus mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi belanja modal, (iv). Dana Bagi Hasil mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi belanja modal, (v). SiLPA mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi belanja modal
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan Belanja Modal bukan merupakan Variabel Intervening dalam mempengaruhi Kualitas Pembangunan Manusia oleh PAD, Dana Perimbangan dan SiLPA. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari variabel lain yang diperkirakan dapat dijadikan sebagai Variabel Intervening.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran, Kualitas Pembangunan Manusia, Belanja Modal

Published

2018-08-24