PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016

Abstract

Perubahan harga saham mencerminkan perubahan minat investor terhadap saham tersebut. Jika permintaan suatu saham tinggi maka harga saham juga tinggi, demikian sebaliknya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA (Return on Asset). Jika ROA meningkat, hal tersebut akan direspon positif oleh investor sehingga investor tertarik berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
ROA pada perusahaan sektor industri barang konsumsi mengalami kenaikkan dari tahun 2013-2016 namun, tidak diikuti oleh kenaikkan harga sahamnya. Ini berarti kenaikkan ROA tidak direspon investor sebagai suatu sinyal yang positif, sehingga permintaan akan saham berkurang yang mengakibatkan penurunan pada harga saham perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi harga saham selain rasio profitabilitas, salah satunya adalah pertumbuhan penjualan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham dengan struktur modal sebagai variabel intervening pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode sensus. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear bertingkat dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sementara struktur modal tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Kata kunci: harga saham, pertumbuhan penjualan, struktur modal (DER)