PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN DIREKSI DAN KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS TERHADAP INTERNASIONALISASI
Abstract
Internasionalisasi merupakan proses adaptasi perubahan transaksi pasar internasional, termasuk strategi modal masuk dan pemilihan pasar internasional. Internasionalisasi adalah proses dimana perusahaan meningkatkan kesadaran mereka mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung transaksi internasionalnya di masa yang akan datang dan mendirikan serta melaksanakan transaksi dengan negara lain. Beberapa pengertian internasionalisasi di atas memiliki kesamaan kata kunci yaitu luar negeri sehingga internasionalisasi dapat diartikan sebagai proses keterlibatan usaha dalam memasarkan produk dan jasa baik langsung maupun tidak langsung ke pasar luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris tentang pengaruh umur direksi, gender direksi, latar belakang pendidikan komisaris dan ukuran komisaris terhadap internasionalisasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori ketergantungan. Teori Ketergantungan (Resource Dependence Theory) merupakan studi tentang bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan harus digunakan semaksimal mungkin. Hal ini akan mendorong perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan potensi untuk menciptakan kemakmuran. Dasar pemikiran resource dependence theory yang awalnya dikembangkan adalah bahwa perusahaan harus bergantung pada organisasi eksternal untuk mendapatkan sumber daya utama. Karena dewan direksi dan dewan komisaris merupakan penghubung yang menghubungkan perusahaan dengan sumber ketergantungan eksternal.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder. Metode analisa pada penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi (R2), uji signifikan silmutan (uji statistik f) dan uji signifikan parameter individual (uji t)
Dalam penelitian ini mengajukan empat hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa (i) Umur dewan direksi berpengaruh terhadap internasionalisasi, (ii) Gender direksi berpengaruh terhadap internasionalisasi, (iii) Latar belakang pendidikan komisaris berpengaruh terhadap internasionalisasi dan (iv) Ukuran komisaris berpengaruh terhadap internasionalisasi.
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan umur direksi berpengaruh terhadap internasionalisasi, gender direksi tidak berpengaruh terhadap internasionalisasi, latar belakang pendidikan komisaris tidak berpengaruh terhadap internasionalisasi dan ukuran komisaris berpengaruh terhadap internasionalisasi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan perusahaan selain perusahaan manufaktur.
Kata kunci: Umur Direksi, Gender Direksi, Latar Belakang Pendidikan Komisaris, Ukuran Komisaris, Internasionalisasi