PENGARUH TUNNELING INCENTIVE, EXCHANGE RATE, MEKANISME BONUS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP TRANSFER PRICING

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh tunneling incentive, exchange rate, mekanisme bonus dan kepemilikan asing terhadap transfer pricing. Pada PT Astra Otoparts Tbk, PT Polychem Indonesia Tbk, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dijelaskan bahwa ke tiga perusahaan ini melakukan penjualan pihak berelasi dari tahun 2013-2015, maka dapat disimpulkan perusahaan ini terindikasi melakukan transfer pricing (www.idx.co.id).
Teori pada penelitian ini menggunakan teori keagenan. Teori keagenan menjelaskan tentang hubungan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham. Dalam hubungan keagenan (agency relationship) terdapat suatu kontrak satu orang atau lebih (prinsipal) yang memerintahkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Jensen dan Meckling 1976).
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017, dengan metode data sekunder. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Logistik.
Dalam penelitian ini mengajukan empat hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa (1) tunneling incentive tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, (2) exchange rate tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, (3) mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, (4) kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer pricing.
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tunneling incentive tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, exchange rate tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, dan kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer pricing.
Kata kunci : Tunneling Incentive, Exchange Rate, Mekanisme Bonus, Kepemilikan Asing, Transfer Pricing.