PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP UNDERPRICING KETIKA INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh informasi akuntansi yaitu current ratio, return on asset, debt to equity ratio dan informasi non akuntansi yang terdiri dari reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran dewan komisaris terhadap underpricing ketika IPO di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Fenomena underpricing ketika IPO dikenal hampir seluruh dunia. Bahkan di Indonesia dari 123 perusahaan yang melakukan IPO ada 101 perusahaan yang mengalami underpricing pada periode 2015-2018 (www.idx.co.id).

Teori pada penelitian ini menggunakan signaling theory. Signaling theory (teori pensinyalan) berkaitan dengan bagaimana mengatasi masalah yang timbul dari asimetris informasi dalam seting sosial. Hal ini menunjukkan bahwa asimetris informasi dapat dikurangi jika pihak yang memiliki informasi dapat mengirim sinyal kepada pihak terkait. Pengiriman sinyal biasanya didasarkan pada asumsi bahwa itu harus menguntungkan bagi signaler (Ulum, 2017).

Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan yang melakukan IPO dan mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan keriteria tertentu, sehingga dari 101 perusahaan ada 60 perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Metode analisis menggunakan regresi linear berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS v.16.

Kesimpulan pada penelitian ini. Current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap underpricing. Return on asset tidak berpengaruh terhadap underpricing. Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap underpricing. Reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap underpricing. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing. Ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing.

Kata Kunci : Underpricing, Current Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Ukuran Dewan Komisaris