PENGARUH SLACK RESOURCES, FEMINISME DEWAN, MEDIA EXPOSURE, STAKEHOLDER POWER TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018)
Abstract
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh slack resources, feminisme dewan, media exposure, kepemilikan manajerial terhadap kualitas pengungkapan corporate sosial responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2018 (www.idx.co.id).
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori legitimasi. Teori Legitimasi adalah teori yang mendasari hadirnya CSR. Teori legitimasi mengandung pengertian bahwa aktivitas berupa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu usaha yang berkenaan dengan tekanan lingkungan sekitar, misalnya tekanan politis, sosial ataupun ekonomi. Teori legitimasi telah menjadi salah satu teori yang paling sering digunakan terutama ketika berkaitan dengan wilayah sosial dan akuntansi lingkungan (Mathews, 1993 dalam Yusuf, dkk 2017).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Diperoleh 128 sampel dengan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda.
Dalam penelitian ini mengajuan empat hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa slack resources tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengungkapan CSR, feminisme dewan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengungkapan CSR, media exposure berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengungkapan CSR, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengungkapan CSR.
Kata Kunci: CSR, slack resources, feminisme dewan, media exposure, kepemilikan manajerial