FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP RISK TAKING
Abstract
Penelitian ini meneliti tentang faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yaitu Power dewan
komisaris, modal sosial dewan direksi dan Political Connection, dan dampaknya terhadap Risk
Taking. Dari fenomena yang didapatkan pada perusahaan perbankan periode 2013-2017,
terjadinya fluktasi yaitu akibat dari kinerja keuangan terhadap Risk Taking mengalami
peningkatan dan penurunan di setiap tahunnya.
Teori pada penelitian ini menggunakan Teori Agensi. Menurut analisis teori agensi, tingkat
risiko perusahaan disusun sedemikian rupa untuk mengurangi konflik yang mungkin terjadi
antara pemilik dan manajer perusahaan. Berdasarkan teori kegenan tersebut, salah satu parameter
kunci dalam pengambilan keputusan adalah kesiapan pemilik dan manajer perusahaan dalam
mengambil tingkat risiko yang ada. Corporate risk-taking dibagi menjadi dua, yaitu risiko
sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Kedua risiko ini harus
mampu dikendalikan oleh perusahaan agar tidak adanya perbedaan kepentingan (conflict of
interest) antara pihak principals (pemegang saham) dan pihak agen (manajer) dalam menetapkan
corporate risktaking (Jogiyanto, 2010).
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan jasa sektor keuangan subsektor perbankan dan
asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada periode 2013-2017. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan, maka terdapat 36 perusahaan jasa subsektor perbankan dan 10 perusahaan jasa
subsektor asuransi yang ditetapkan menjadi sampel sesuai dengan kriteria yang ada. Metode
analisis menggunakan regresi linear berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS v.16.
Dalam penelitian ini mengajukan empat hipotesis. Hasil yang diperolehmembuktikan bahwa 1)
Power dewan komisaris berpengaruh Positif terhadap kinerja Keuangan, 2) Modal sosial dewan
direksi berpengaruh Positif terhadap kinerja keuangan, 3) Political Connection Berpengaruh
positif Terhadap Kinerja Keuangan, 4) Kinerja Keuangan berpengaruh Negatif terhadap Risk
Taking.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah Power dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Modal sosial dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Political
Connection tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan berpengaruh
terhadap Risk Taking.
Kata Kunci : Power dewan komisaris, modal sosial dewan direksi, political connection, Risk
Taking