DISPARITAS PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI SUMATERA BARAT
Abstract
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung. Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat pengembalian modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang besar. Ini akan mendapatkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus menerus belangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktivitas setiap penduduk telah menjadi negatif. (Sukirno, 2010:433). Menurut Amstrong dan Taylor (2002) ada suatu daerah yang mengalami pertumbuhan output yan rendah tetapi dalam waktu yang bersamaan mengalami pertumbuhan output per tenaga kerja yang tinggi jika ada migrasi keluar dari yang bukan pekerja. Kutipan tersebut memiliki arti bahwa setiap tenaga kerja akan semakin besar beban pekerjaannya (output) ketika tenaga kerja lain yang tidak bekerja harus keluar dari pekerjaan tersebut. Secara umum, ada kecenderungan adanya kolerasi yang tinggi antar pertumbuhan output dan pertumbuhan output per kapita tetapi ada hubungan yang lebih rendah antara output per kapita dan ukuran lainnya. Pertumbuhan output per tenaga kerja sering digunakan sebagai suatu indikator perubahan pada tingkat persaingan daerah tersebut dibandingkan daerah lainnya. Sedangkan, pertumbuhan output per kapita digunakan sebagai suatu indikator perubahan-perubahan kesejahteraan ekonomi. Data dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif ini berupa data runtut waktu (time series) yaitu data yang disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data kuantitatif yang dikumpulkan melalui studi literatur baik buku, jurnal penelitian, serta sumber data terbitan beberapa instansi tetentu. Dalam Penelitian ini mengajukan hipotesis. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa (1) Pengaruh pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Disparitas pendapatan di Sumatera Barat (2) Pengaruh Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Sumatera Barat. (3) Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap Disparitas Pendapatan. Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Sumatera Barat. Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Disparitas Pendapatan di Sumatera Barat
Kata kunci: PertumbuhanEkonomi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, Disparitas