PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, BEBAN KERJA AUDITOR, INDEPENDENSI AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris di BPKP Provinsi Sumatera Barat)

Authors

  • Putra Dediatama
  • . Yunilma
  • Mukhlizul Hamdi

Abstract

Fenomena yang terjadi terkait auditor di BPKP adalah penerimaan suap dari panitia lelang E-KTP. Eks auditor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Mahmud Toha Siregar, mengaku pernah diberikan uang Rp 3 juta dari ketua panitia lelang proyek kartu tanda penduduk elektronik atau E-KTP, Drajat Wisnu Setiawan. Ini terjadi pada tahun 2011 dimana Drajat memberikan uang sebesar Rp 3 juta kepada toha saat melakukan review terhadap proyek E-KTP. Hal ini terungkap dalam sidang kasus korupsi E-KTP dengan terdakwa Setya Novanto pada tahun 2018 (nasional.tempo.co, 2018). Fenomena lain terjadi pada tahun 2018 kepada BPKP Sumatera Barat yang mana belum memberikan hasil auditnya sehingga menghambat proses hukum kasus korupsi pembangunan drainase di Payakumbuh. Kasus ini terjadi karena audit BPKP sudah hampir setahun dilakukan tetapi hasil auditnya belum diterima oleh kejaksaan negeri Payakumbuh (harian Haluan.com, 2016)
Perilaku yang ditampilkan oleh setiap individu sangatlah beragam dan unik. Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) yang diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980), dan diperbarui dengan teori perilaku direncanakan (Theory of Planned Behavior) oleh Ajzen (1991), telah digunakan selama dua dekade masa lalu untuk meneliti keinginan dan perilaku berbagi. Teori tindakan beralasan Ajzen dan Fishbein (1980), mengasumsikan perilaku ditentukan oleh kenginan individu untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu atau sebaliknya. Keinginan ditentukan oleh dua variabel independen termasuk sikap dan norma subjektif. Jadi teori tindakan beralasan ini menjelaskan tentang faktor penentu dalam sikap auditor terhadap hasil kerja yang diberikannya. Dari hasil pekerjaannya auditor memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukannya sudah benar dengan alasan yang dapat dikemukakannya. Sehingga auditor dapat memberikan alasan jika terdapat pertanyaan-pertanyaan terkait kualitas audit yang dihasilkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi auditor, beban kerja auditor, independensi auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di kantor BPKP di Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, beban kerja auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, independensi auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, kemudian profesionalisme auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Kata Kunci: Kompetensi, Beban Kerja, Independensi, Profesionalisme, Kualitas Audit

Published

2020-02-24