PENGARUH AKUNTANSI KONSERVATIF, DEFAULT RISK, PROFITABILITAS DAN DENDA KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KUANGAN TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

Authors

  • Corry Aprilia Ningsih
  • Dwi Fitri Puspa
  • . Meihendri

Abstract

Earnings Response Coefficient (ERC) didefinisikan sebagai ukuran tentang besarnya
return pasar sekuritas sebagai respon komponen laba tidak terduga yang dilaporkan
perusahaan penerbit saham (Scott, 2000:152). Nilai ERC diprediksi akan semakin
tinggi dalam merespon kabar baik yang dilaporkan perusahaan atau kabar buruk yang
tercermin dalam laba saat ini untuk memprediksi laba dimasa depan (Scott, 2000:
153).

Teori pada penelitian ini menggunakan teori pasar efisiensi. Menurut Hartono (2013)
pasar efisiensi merupakan suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga
sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Pasar efisiensi
adalah pasar dimana semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan
semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010).

Populasi pada penelitian ini ialah seluruh perusahaan. Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018. Total sampel penelitian sebanyak 104
perusahaan yang ditentukan menggunakan metode purpossive sampling. Pengujian
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda
dengan menggunakan Eviews versi 8.0.

Hasil dari penelitian ini membuktikan default risk berpengaruh terhadap earnings
response coefficient. Akuntansi konservatif, profitabilitas dan denda keterlambatan
penyampaian laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap earnings response
coefficient.

KataKunci: Earnings Response Coefficient, Akuntansi Konservatif, Default Risk,
Profitabilitas Dan Dan Denda Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan

Published

2020-02-25