PENGARUH KONEKSI POLITIK TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN KEPEMILIKAN KELUARGA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018)

Authors

  • Robi Ferdana Syah
  • Yeasy Darmayanti
  • Siti Rahmi

Abstract

Laporan keuangan merupakan tolak ukur dalam menilai kinerja suatu manajemen perusahaan, namun informasi ini tidak selalu mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Laporan keuangan sering menjadi target rekayasa oleh manajemen perusahaan terutama pada informasi yang terkait dengan laba. Aktivitas manajemen laba tinggi mengindikasikan kualitas laba rendah, maka sebagai proksi kualitas laba dapat menggunakan ukuran persistensi laba. Naik turunnya laba suatu perusahaan dengan tingkat perubahan yang curam menyebabkan persistensi laba mulai dipertanyakan, ditambah lagi laba dalam laporan keuangan sering digunakaan oleh manajemen untuk menarik calon investor, sehingga laba tersebut sering direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan investor. Sehingga melakukan penelitian tentang pengaruh koneksi politik terhadap persistensi laba dengan kepemilikan keluarga sebagai variabel moderasi. Fenomena mengenai persistensi laba yaitu kasus PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) merevisi laba bersih 2016 menjadi Rp 183,56 miliar dari sebelumnya Rp 1,08 triliun. Sebelum Otoritas melakukan klarifikasi, sebenarnya Bukopin telah 'dihukum' atas insiden ini. Karena laba yang dilaporkan sebelumnya tidak benar (www.finance.detik.com).

Teori keagenan merupakan keterkaitan antara pemegang saham atau prinsipal dan manajemen atau agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Hubungan antara prinsipal (pemegang saham) dan agen (manajer) akan sulit tercipta dikarenakan keduanya memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini merupakan salah satu masalah keagenan. Pemegang saham menginginkan profitabilitas perusahaan yang selalu meningkat, sedangkan manajemen termotivasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan psikologisnya (Pranoto, 2016).

Populasi yang digunakan seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 14 perusahaan perbankan yang memenuhi sesuai kriteria penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Moderate Regresion Analisis (MRA).

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, kepemilikan keluarga tidak memoderasi hubungan antara koneksi politik dan persistensi laba.

Kata kunci: Persistensi Laba, Koneksi Politik, Kepemilikan Keluarga

Published

2020-02-25