ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYERAPAN ANGGARAN (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Di Padang Tahun Anggaran 2014-2018)
Keywords:
perencanaan, administrasi, kompetensi Sumber Daya Manusia, dokumen pengadaan barang/jasa, Ganti Uang PersediaanAbstract
Anggaran negara merupakan alat perencanaan mengidentifikasi target yang harus dicapai oleh pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. Anggaran merupakan dokumen yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu organisasi (keluarga, perusahaan, pemerintahan) yang menyajikan informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, aktivitas dan tujuan yang hendak dicapai [1]. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan anggaran negara yang disusun setiap tahunnya di Indonesia. Oleh karena itu APBN mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi alat utama bagi negara untuk mensejahterakan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perencanaan terhadap keterlambatan penyerapan anggaran, untuk menguji pengaruh administrasi terhadap keterlambatan penyerapan anggaran, untuk menguji pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap keterlambatan penyerapan anggaran, untuk menguji pengaruh dokumen pengadaan barang dan jasa terhadap keterlambatan penyerapan anggaran, dan untuk menguji pengaruh Ganti Uang Persediaan (GUP) terhadap keterlambatan penyerapan anggaran. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai media dalam pengumpulan data. Penelitian dilakukan pada Satuan Kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Padang. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik pengumpulan data secara purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang menduduki jabatan dibidang yang berkaitan dengan anggaran yaitu KPA (Kuasa Pengguna Anggaran), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), PP- SPM (Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar), Penanggungjawab Program (Ka.Bid dan Kasie) Bendahara Pengeluaran, Pengelola Keuangan, Pejabat Pengadaan, dan ULP serta pegawai yang terkait dengan pengelolaan keuangan, dengan jumlah sampel menjadi 60 responden. Sampel diambil di Kantor Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Padang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan administrasi berpengaruh terhadap keterlambatan penyerapan anggaran, kompetensi sumber daya, dokumen pengadaan barang dan jasa serta Ganti Uang Persediaaan tidak berpengaruh terhadap keterlambatan penyerapan anggaran.References
Herriyanto, Hendris (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyerapan Anggaran Belanja pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga di Wilayah Jakarta. Tesis.Jakarta: Fakultas Ekonomi.Universitas Indonesia.
Priatno, P. A., & Khusaini, M. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran KPPN Blitar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(2).
Setyawan (2016) Analisis keterlambatan penyerapan anggaran belanja satuan kerja kementrian/lembaga di wilayah pembayaran KPPN Bojonegoro Tahun Anggaran 2015
Anfujatin. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Penyerapan Anggaran Belanja Pada SKPD Kabupaten Tuban. DJA, Jurnal Administrasi Publik Juni 2016, Vol. 14 No.1, hal. 1-18.
Putri, Carlyin Tasya (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Pemerintah Provinsi Bengkulu. Skripsi. Bengkulu: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.