PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP SUSTAINABLE GROWTH RATE

Abstract

Perusahaan memiliki prospek pertumbuhan seperti penjualan, laba dan aset. Perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan pada kinerja bisnis akan sangat diminati (Saputro & Purwanto, 2013)[1]. Widarjo, (2011)[2] menjelaskan bahwa menurut pandangannya Resource Based Theory perusahaan akan unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan aset-aset strategis yang penting (asset berwujud dan tidak berwujud). Menurut Hartono & Utami, (2016)[3] sustainable growth rate adalah tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dipertahankan perusahaan tanpa meningkatkan leverage keuangan. Intellectual capital didefinisikan sebagai asset yang tidak tampak secara fisik tetapi memberikan manfaat bagi perusahaan di masa mendatang (Saragih, 2017)[4]. Human Capita merupakan lifeblood dalam modal intelektual, maksudnya adalah dalam sumber daya manusia yang baik terdapat karakter, inovasi, dan ide-ide yang sangat bermanfaat bagi perusahaan yang tidak dapat diukur secara moneter (Sirojudin & Nazaruddin, 2014)[5]. Structural capital merupakan setiap hal yang dihasilkan oleh karyawan, database, software, panduan, struktur organisasi dan lain sebagainya (Saragih, 2017)[4]. Capital Employed merupakan asset yang tampak dari reputasi perusahaan dan loyalitas konsumen dalam berbagai sumber daya yang berkaitan dengan konsumen (Saragih, 2017)[4]. Kinerja perusahaan merupakan gambaran dari tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan suatu kegiatan operasional (Wardani & Rudolfus, 2016)[6]. Nugroho, Widiasmara, & Sudrajat, (2019)[7] menyatakan penilaian kinerja perusahaan dengan cara penentuan periodik efektivitas operasional suatu ruang lingkup yang ada pada perusahaan dari organisasi, karyawan, kinerja dan standar yang sudah ditentukan.