Pengaruh Keadilan Distributif, Persepsi Dukungan Organisasi dan Kelelahan Emosional Terhadap Perilaku Kerja Kontraproduktif Pada Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang

Authors

  • Anggi Kartika Putri Universitas Bung Hatta
  • Surya Dharma Universitas Bung Hatta
  • Ice Kamela Universitas Bung Hatta

Abstract

Dalam melaksanakan kegiatanya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang memiliki target tahunan yang harus tercapai, seperti pengerjaan proyek pelebaran jalan dan perbaikan jalan hingga jembatan serta perbaikan trotoar di sekitar Kota Padang. Dalam rangka mencapai target tersebut pada tahun 2019 yang lalu pemerintah Kota Padang telah meyiapkan dana Rp 17.8 Milyar. Akan tetap setelah tahun 2019 yang lalu sejumlah target yang menjadi tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang tidak seluruhnya terwujud sehingga menciptakan sejumlah penilaian negatif dari masyarakat. Menurut (Saputra, 2019) terdapat sejumlah proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang yang seharusnya selesai pada akhir tahun 2019 yang lalu tetapi karena sejumlah permasalahan dan kendala mengalami penundaan penyelesaian. Diantara proyek infrastruktur tersebut realiasi penyelesaian paling buruk adalah penyelesaian proyek pedestrian trotoar sepanjang 4.1 KM pada sejmlah lokasi strategis di Kota Padang, proyek tersebut hanya selesai sebanyak 65% selain itu kasus yang sama juga menimpa mega proyek pembangunan sarana jalan dari Pantai Padang menunju Bandara Internasional Minang Kabau yang targetnya selesai akhir tahun 2019 akan tetapi proyek tersebut tidak mencapai target, dimana pada akhir tahun 2019 proyek tersebut hanya selesai 43% sedangkan dana yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tersebut mencapai 20 Milyar Rupiah. Terlambatnya sejumlah penyelesaian proyek infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang diduga disebabkanoleh perilaku kerja kontraproduktif. Menurut Robbins & Judge, (2016) mengungkapkan perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku kerja yang dianggap meyimpang karena diang- gap merugikan bagi organisasi atau pun individu yang melakukannya. Bagi organisasi perilaku kerja kontraproduktif akan merusak citra perusahaan sehingga perilaku tersebut harus dikurangi atau dihindari.

References

Arfah. (2015). Pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku menyimpang dan organizational

citizenshipbehavior. Jurnal Aplikasi Administrasi, 18(2005), 10–19.

Judge, Steven Robbins dan A Timothy. (2016). Organizational Behavior (15e ed.). Irwin: McGraw Hill.

Mowday, R. T., & Sutton, R. I. (2017). Organi- zational Behavior : Organizational Contexts. Contexts (13th ed.). Irwin: McGrawHill.

Rifmayani. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif Pada Pegawai BUMN di Kota Jember. Jurnal Manajemen Personalia, 5(11), 23–32.

Saputra, R. (2019). Molor Pengerjakan Proyek Infrastruktur Dinas PUPR Kota Padang Mengindikasikan Kecurangan. Padang Ekspres, p. 24.

Sudarma, I. H. I. & K. (2012). Management Analysis Journal. Management Analysis Journal, 1(2), 120–128.

Wijayanti, I. (2014). Pengaruh Keadilan Organisasi dan Perceived OrganizationalSupport (POS) Terhadap Perilaku KontraproduktifGuru SD Negeri di Kecamatan Beji KotaDepok Provinsi Jawa Barat. Jurnal ManajemenPendidikan,5(2), 927–936.

Downloads

Published

2020-11-02