ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Authors

  • Jondri Alzeni Putra
  • Antoni
  • Firdaus Sy

Abstract

Kebutuhan konsumsi pokok masyarakat salah satunya adalah kebutuhan akan protein. Protein secara umum dibagi menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein hewani memiliki keistimewaan bila dibandingkan dengan protein nabati, dikarenakan susunan asam aminonya yang kompleks. Pangan atau makanan yang memiliki protein hewani antara lain adalah daging, telur, susu, ikan dan lain sebagainya. Protein hewani yang cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia terkhusus Provinsi Sumatera Barat salah satunya adalah daging khususnya daging sapi. Daging sapi digolongkan sebagai salah satu produk peternakan penghasil bahan pangan. Bahan pangan adalah bahan yang dimakan sehari-hari atau sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan dan pengganti kebutuhan jaringan yang rusak (Suhardjo, 2000).).[1] Bahan pangan merupakan penghasil lemak, energi, sumber kalori untuk menyuplai energi dari dalam (Buckel, 2000).[2] Daging memiliki kandungan protein yang berguna dalam memenuhi standar konsumsi masyarakat terhadap daging, standar konsumsi kebutuhan protein pada anak balita 2-2,5 gram per kilogram berat badan, sedangkan pada orang dewasa hanya 1 gram per kilogram berat badan (Rasyaf, 1996). [3] Besar atau kecilnya permintaan terhadap daging sapi juga ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi tersebut yang sesuai dengan teori ekonomi yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan, jumlah penduduk dan selera. Pada umumnya kendala yang dirasakan penduduk dalam mengkonsumsi daging sapi adalah pada sisi harga. Harga daging sapi cenderung terus meningkat dan puncaknya terjadi pada hari-hari besar perayaan seperti Idul Fitri maupun Idul Adha, perihal ini terjadi dikarenakan oleh pengaruh tinggi rendahnya permintaan pasar. Pada bulan-bulan tertentu menjelang hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, serta Upacara Adat, maka permintaan daging sapi akan mengalami peningkatan yang cukup drastis. Peningkatan permintaan daging sapi yang melonjak seperti ini mengakibatkan kenaikan harga yang sangat signifikan dari harga awal. Biasanya peningkatan harga daging sapi ini akan berlangsung cukup lama, hingga beberapa hari atau minggu setelah perayaan hari-hari besar selesai

References

Suhardjo. 2000. Kebutuhan Pangan. Indeks. Jakarta.

Buckle, B.A. 2000. Ilmu Pangan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Rasyaf. 1996. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Published

2020-11-03