PENGARUH PRODUKSI, LUAS LAHAN, KURS, DAN INFLASI TERHADAP DAYA SAING EKSPOR KAKAO DI SUMATERA UTARA

Abstract

Kakao merupakan salah satu hasil subsektor pertanian andalan yang menyumbang besar devisa negara. Beberapa faktor yang mendukung bahwa sektor pertanian bisa lebih di tingkatkan dalam produktivitasnya yakni luas area perkebunan di Indonesia yang masih banyak tersedia dan banyaknya tenaga kerja serta banyaknya tenaga ahli pertanian yang cukup memadai, membuat potensi pertanian masih bisa di tingkatkan. Indonesia saat ini tercatat sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Walaupun memiliki mutu yang kurang baik, Indonesia menyumbang 15% kakao untuk kebutuhan kakao dunia. Daerah perkebunan kakao hampir di tanam di seluruh pelosok tanah air dengan sentra utama Sulawesi, dan Sumatera Utara. Sumatera Utara tersohor dengan luas perkebunannya yang tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Hasil perkebunan yang menjadi sentra utama pada provinsi ini adalah karet, kakao, teh, kelapa sawit, kopi, dan cengkeh. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini penting dilakukan untuk melihat bagaimana daya saing kakao yang ada di Sumatera Utara serta bagaimana pengaruh faktor - faktor yang mempengaruhi daya saing kakao Sumatera Utara. Hal ini dilakaukan untuk meningkatkan potensi kakao yang dimiliki oleh Sumatera Utara agar dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas kakao yang lebih baik sehingga hasil kakao Sumatera Utara dapat menjadi sektor andalan serta menjadi pengeskpor kakao terbaik di Dunia.