PENGARUH INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PROFITABILITAS BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)

Authors

  • Yuli Sri Harianti
  • Alvis Rozani
  • Kasman Karimi

Abstract

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pertama kali tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2003. Sebagai bank dengan nilai aset terbesar, hingga akhir 2018 nilai aset Bank BRI mencapai 1.296,9 truliun. Bank BRI menjadi lokomotif penyaluran kredit UMKM yang ada di Indonesia. Mengingat banyaknya kontribusi Bank BRI dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia maka perlu untuk mengetahui seberapa baik kinerja Bank tersebut yang dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya. Tingkat profitabilitas suatu bank dapat di ukur dengan menggunakan dua rasio utama yaitu Return on Equity atau ROE dan Return On Assets atau ROA. Dalam menghitung rasio profitabilitas (Riyadi S, 2006). Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari total aset bank yang bersangkutan. (Riyadi, 2006). Menurut Tandelilin (2010), inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan sehingga terjadi penurunan daya beli uang. Menurut Bank Indonesia (2013), BI rate atau suku bunga acuan adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan dan sebaliknya. (Triyono, 2008) kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Sedangkan menurut (Sukirno, 2008) kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Menurut ( Madjid, 2016 ) jumlah uang beredar ialah jumlah mata uang suatu negara yang diedarkan oleh pemerintah yang digunakan sebagai alat pembayaran oleh masyarakat, jika jumlah uang beredar bertambah maka tingkat inflasi pun ikut meningkat di suatu negara.

References

Gujarati, Damodar. (2003), “Ekonometri Dasar”. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.

Madjid M. S. A. (2016). the Short-Run and Long-Run Relationship in Indonesian Islamic Stock Returns. Al-Iqtishad: Journal of Islamic Economics,8(1),1–18. https://doi.org/10.15408/aiq.v8i1.2505

Riyadi, S. (2006). Banking Asset and Liabillity Management. Jakarta: LPFE-UI.

Sukirno, S. (2008). Mikroekonomi Teori Pengantar . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.

Triyono, T. (2008). Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 9(2), 156.

Published

2020-11-05