ANALISIS PENGARUH KONTRAK KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN, JENIS PEKERJAAN DAN LOKASI TEMPAT KERJA TERHADAP TINGKAT UPAH DI SUMATERA BARAT

Abstract

Upah dalam teori ekonomi diartikan sebagai pembayaran atas jasa baik fisik maupun mental tenaga kerja oleh pengusaha (Sukirno, 2015 : 351). Menurut UU No. 13 tahun 2003 upah adalah hak pekerja yang pembayarannya berupa uang. Pengupahan di Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 27:2 dan peraturan pemerintah Nomor 78 tahun 2015. Perumusan upah berdasarkan PP No. 78 tahun 2015 didasarkan pada perhitungan inflasi dan juga pertumbuhan ekonomi skala nasional. Di Sumatera Barat upah tenaga kerja didasarkan pada upah minimum provinsi. Namun, upah yang diterima masing-masing pekerja tentu berbeda-beda. Ada yang menerima upah lebih besar dari UMP dan ada yang menerima upah lebih kecil dari UMP. Banyak penelitian yang menganalisis tentang pengaruh kontrak kerja, pendidikan, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lokasi tempat kerja terhadap tingkat upah tenaga kerja. Bellou (2012) di Eropa menjelaskan bahwa analisis pekerja kontrak sangat penting dalam penentuan tingkat upah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa status pekerjaan atau kepemilikan kontrak kerja berpengaruh terhadap besaran upah yang diterima oleh tenaga kerja. Engellandt (2005) penelitiannya di Swiss menemukan bahwa pekerja sementara atau kontrak mendapatkan upah lebih tinggi dibandingkan pekerja tetap. Sebesar 60,49% karyawan tetap melakukan pekerjaan lembur tidak dibayar sementara karyawan kontrak yang tidak dibayar hanya 33,85%.