ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA DAN INFLASI TERHADAP PRODUKSI GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Abstract

Kabupaten Lima Puluh Kota ialah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, yang mana perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota di dominasi oleh sektor pertanian dengan sentra utama gambir. Perkembangan produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2010 – 2020 mengalami fluktuatif naik turun yang tidak stabil yang mana pada tahun 2010, produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar 7924 Ton. Lalu terus meningkat drastis pada tahun 2017 yang mana produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar 9444 Ton dan pada akhirnya produksi gambir terus menurun pada tahun 2020 dengan produksi gambir hanya sebesar 7826 Ton. Produksi juga dipengaruhi oleh luas lahan Hasan dkk (2000), semakin luas lahan maka semakin banyak produksi yanga dihasilkan. Pada gambar dibawah ini kita dapat melihat perkembangan Luas Lahan gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2010 – 2020. Selain luas lahan yang mempengaruhi produksi gambir adalah biaya operasional (Ardana, 2008). Di Kabupaten Lima Puluh Kota, tenaga kerja juga dapat mempengaruhi produksi gambir. Inflasi juga termasuk faktor yang mempengaruhi ekspor suatu negara. Inflasi merupakan peristiwa moneter yang sering dijumpai dalam perekonomian negara. Menurut Sadono Sukirno inflasi merupakan suatu proses ketika terjadinya suatu kenaikan harga yang berlaku terhadap kegiatan perekonomian. Dengan pembahasan yang telah uraian diatas, maka penulis ingin menganalisis bagaimana Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja dan Inflasi terhadap Produksi Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota.Dengan begitu penulis mengambil judul “Analisis Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja dan Inflasi Terhadap Produksi Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota”.