PENGARUH TENAGA KERJA, KONSUMSI, JUMLAH PENDUDUK DAN KEMISKINAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PROVINSI SUMATRA BARAT

PENGARUH TENAGA KERJA, KONSUMSI, JUMLAH PENDUDUK DAN KEMISKINAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PROVINSI SUMATRA BARAT

Authors

  • Shahilfa Shabila
  • Alvis Rozani

Keywords:

Tenaga Kerja, Penduduk, Kemiskinan

Abstract

Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan suatu negara yang dilihat dari bertambahnya produksi barang industri, berkembangnya infrastruktur, bertambahnya sekolah, bertambahnya produksi barang dan modal, serta bertambahnya sektor jasa. Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Menurut Boedino (2013) Pertumbuhan Ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi di tekankan pada tiga aspek utama yaitu Proses, Output perkapita, dan Jangka panjang. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu wilayah untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. Menurut Keynes Samuelson, (1995) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi dangan teori siklus hidup dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor subjektif dan faktor-faktor lain yang bersifat objektif. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dianggap oleh sebagian ahli ekonomi merupakan penghambat pembangunan. Mulyadi, (2000) menyatakan bahwa tingginya angka pertumbuhan penduduk yang terjadi di negara sedang berkembang seperti Indonesia dapat menghambat proses pembangunan. Menurut Munir, (2002) suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai dengan tingkat pendapatan perkapita rendah, tingkat pertumbuhan penduduk tinggi, sebagian besar tenaga kerja bergerak di sector pertanian.

References

DAFTAR PUSTAKA

Alhudhori, M. (2017). Pengaruh IPM, PDRB dan jumlah pengangguran terhadap penduduk miskin di Provinsi Jambi. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 1(1), 113-124.

Arfida, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit: Ghalia Indonesia.

Arif, Moh. Novriansyah. 2018. Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo. Jurnal Gorontalo review Vol 1. No. 1 April 2018

Arifin, S. H. (2017). Pengaruh investasi, tenaga kerja, dan tingkat konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Provinsi Makassar tahun 2006-2015 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2009. Pedoman Pendataan Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2009. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik.

Downloads

Published

2022-02-24