ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Keywords:
Ekonomi daerah, Pembangunan, EkonomiAbstract
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses pemerintah (daerah) dan masyarakatnya mengelola sumber daya alam yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja atau kesempatan kerja berdasarkan pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 1998:108). Oleh karena itu kewajiban dari masing-masing daerah adalah memaksimalkan potensi ekonomi daerahnya untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang sudah direncanakan, termasuk penciptaan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh perekonomian tersebut. Keberadaan dari sektor-sektor yang memiliki pengaruh (multiplier effect) sangat diprioritaskan didalam usaha pembangunan mengingat jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Barat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, yang diketahui pada tahun 2019 jumlah penduduk Sumatera Barat terdapat 5.441,197 jiwa kemudian meningkat menjadi 5.534,472 jiwa pada tahun 2020. Berdasarkan jumlah luas daratan yang mencapai 42.012,89 km, maka didapat kepadatan penduduk sebanyak 132 jiwa per km. Dalam kurun waktu 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk provinsi Sumatera Barat sebesar 1,29 persen. Dengan tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 sebesar 5,38 persen, naik menjadi 6,88 persen di tahun 2020 (BPS, 2020). Laju pertumbuhan perekonomian Sumatera Barat triwulan II-2020 tumbuh -4,91 persen (y-on-y) terkontraksi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 5,05 persen. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan yang negatif dikarenakan imbas Covid-19. Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 sebesar Rp 57,91 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp 40,70 triliun (BPS, 2020). Kemudian dilihat dalam pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan penghasil terbesar dalam pembentukan PDRB Sumatera Barat tahun 2016-2020. Dan sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang merupakan penghasil PDRB terendah di Provinsi Sumatera Barat. Pertumbuhan ekonomi tersebut tidak terlepas dari peranan sektor-sektor ekonomi yang berada di masing-masing daerah. Setiap tahun terjadi pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah di Provinsi Sumatera Barat, namun belum diketahui sektor apa saja yang menjadi sektor basis atau potensial sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut. Hal ini merupakan bagian dari identifikasi potensi ekonomi. Agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya sebatas angka-angka dan memiliki arti penting ialah dengan mengidentifikasi sektor ekonomi yang memiliki potensi daya saing kompetitif, spesialisasi, dan komparatif. Ini menjadi penting, dikarenakan potensi yang belum diketahui keunggulannya sulit dikembangkan. Namun jika sudah diketahui sektor mana saja yang memiliki potensi masing-masing, maka pemerintah bisa mengambil sikap dan kebijakan terhadap sektor-sektor tersebut dengan lebih tepat.References
Arsyad, Lincolin. “Pengantar Perencanaan Ekonomi Daerah (edisi kedua)”. Yogyakarta: BPFE.2002.
Junaidi. “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur”. Tesis S-2 Program Pascasarjana Studi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Jember.2015.
Putra, Aditya Nugraha. “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.
Downloads
Published
2022-03-04
Issue
Section
Executive Summary