ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM),PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM),PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Authors

  • Riri Melisa Putri
  • Alvis Rozani

Keywords:

IPM, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran

Abstract

Fenomena kemiskinan muncul, ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Kemiskinan merupakan masalah komplek yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan antara lain tingkat pendapatan masyarakat, pengangguran, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, dan alokasi lingkungan. Mengamati masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dan masalah-masalah lain yang secara eksplisit berkaitan dengan masalah kemiskinan. Dengan kata lain, pendekatannya harus dilakukan lintas sektor, lintas pelaku secara terpadu dan terkoordinasi dan terintegrasi. (http://p3b. bappenas.go.id). Indeks pembangunan manusia digunakan untuk mengukur seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari upaya peningkatan kemampuan modal dasar manusia. Pembangunan manusia merupakan komponen pembangunan melalui pemberdayaan penduduk yang menitikberatkan pada peningkatan dasar manusia. Pembangunan yang dihitung menggunakan ukuran besar kecilnya angka pendidikan, kesehatan dan daya beli. Semakin tinggi angka yang diperoleh maka semakin tercapai tujuan dari pembangunan. Pembangunan merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik (Nur Baeti, 2013). Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat keharusan bagi pengurangan kemiskinan, adapun syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan tersebut efektif mengurangi kemiskinan yang artinya pertumbuhan ekonomi tersebut hendaknya menyebar di setiap golongan pendapatan termasuk golongan penduduk miskin. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses” bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini dilihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan output perkapita. Sukirno; 2005). Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerjasama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak (Pujoalwanto, 2014). Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangankerja yang disediakan sehingga tidak mampu menyerap angkatan kerja tersebut. Angkatan kerja adalah suatu keadaan dimana seseorang tersebut sudah mencapai usia produktif yaitu antara 15 sampai dengan 64 tahun.

References

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Pembangunan Kawasan Dan Tata Ruang. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Arsyad, Lincolin & Arya Detajanna.(1997). Pola Pengembangan Industri Manufaktur Di Indonesia, 1976-1993. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia Vol 12 No.1 Tahun 1997

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan.

Https://Pesselkab.Bps.Go.Id

Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. 2018. Keadaan Angkatan Kerja Sumatera Barat (Internet). (Http:/ Bps.Sumbar.Go.Id) Diakses 20 Mei

Badan Pusat Statistik Sumatera Barat https://sumbar.b ps.go.id

Baeti, Nur (2013). Pengaruh Pengangguran,Pertumbu han Ekonomi, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah . Economics Development Analysis

Journal, Vol.2 (3)2013 Journal.Unnes.Ac.Id Bappenas, Direktorat Pengembangan Kawasan

Khusus, And Panduan Pembangunan Klaster Industri Tertinggal. 2004. “Untuk Pengembangan Ekonomi Daerah Berdaya Saing Tinggi.”

Downloads

Published

2022-08-05