ANALISIS KETERKAITAN KLASIFIKASI 24 SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA BARAT

ANALISIS KETERKAITAN KLASIFIKASI 24 SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA BARAT

Authors

  • Hainni Yona Mayanti
  • Erni Febrina Harahap

Keywords:

ekonomi, industri, IDP

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Untuk mengetahui sektor industri mana yang menjadi prioritas bagi industri di Sumatra Barat; (2) Untuk mengetahui keterkaitan langsung ke depan dan langsung ke belakang sektor industri di Sumatera Barat. (3) Untuk mengetahui Indeks Daya Penyebaran (IDP) dan Indeks Derajat Kepekaan di Klasifikasi 24 Sektor Industri di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output yang bersumber dari Publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Dimana Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010. Dengan menggunakan matriks pengganda 24x24. Dari hasil penelitian terlihat bahwa, analisis keterkaitan klasifikasi 24 sektor industri di Sumatera Barat bahwa terdapat 7 sektor industri yang memiliki FL dan BL > 1, artinya sektor yang memiliki nilai di atas rata-rata yaitu > 1, maka itulah sektor prioritas yang harus dikembangkan oleh pemerintah di Sumatera Barat. Sektor-sektor industri tersebut meliputi: Industri Pengolahan dan Pengawetan Makanan (33) Industri Minyak dan Lemak (34) Industri Tepung (36) Industri Makanan Lainnya (38) Industri Minuman (39) Industri Tekstil, Pakaian dan Kulit (42) Industri Bambu, Kayu dan Rotan (43). Kemudian untuk sektor keterkaitan ke depan 7 (tujuh) sektor industri dan untuk sektor keterkaitan ke belakang juga mempunyai 7 (tujuh) sektor industri. Sektor-sektor di wilayah Provinsi Sumatera Barat dapat juga dipetakan meliputi sektor-sektor yang memiliki indeks daya penyebaran (IDP) dan indeks derajat kepekaan (IDK) > 1. Dikatakan sektor unggulan dikarenakan sektor yang memiliki IDP > 1, secara relatif permintaan akhir sektor tersebut merangsang pertumbuhan produksi lebih besar dari rata-rata, disisi lain sektor dengan IDK > 1, maka sektor tersebut secara relatif dapat memenuhi permintaan akhir diatas kemampuan rata-rata dari sektor lainnya.

References

Amin, A. A. (2015). Peranan Sektor

Industri Pengolahan Terhadap

Perekonomian Dan Penyerapan Tenaga

Kerja Di Provinsi Sulawesi Utara.

Jurnal Sosial Ekonomi, 1–23.

Daryanto, A. dan Y. Hafizrianda. 2010.

Analisis Input- Output dan Social

Accounting Matrix untuk

Pembangunan Ekonomi Daerah.

Penerbit : IPB Press, Bogor.

Hasibuan, J. S. (2015). Analisis

Kontribusi Sektor Industri Terhadap

PDRB Kota Medan. Jurnal Ilmu

Ekonomi Dan Studi Pembangunan,

Vol.3, No.1, Halaman 53-61, 3(1), 53–

Nazara, Suahasil. 1997. Analisis Input

Out put. Jakarta: Lembaga Penerbitan

FE UI.

Todaro, M. And Smith. S. 2004.

Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Edisi kedelapan. Jakarta :

Erlangga.

Downloads

Published

2023-08-24