PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SATWA LANGKA MENURUT CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA (CITES) TAHUN 1973 DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA (STUDI KASUS HARIMAU SUMATERA)

Authors

  • Fadli Irwan Fadli Irwan

Abstract

ABSTRACT

Legal protection of Sumatran tigers as endangered species is a protection of the population and habitat. Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Faina and Flora (CITES) is an arrangement of international trade in fauna and flora, which classifies Sumatran tigers into CITES Appendix I. Protecting from threats that often occur such as hunting, trade, and destruction of their habitat, is applied in the national law of each member country and its conservation efforts are in accordance with the provisions of CITES. The formulation of the problem is 1) Legal protection for endangered species according to the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) and its implementation? 2) Constraints faced in applying protection to tigers as endangered species in Indonesia? The research method used in this research is sociological law, with primary data sources and secondary data, data collection techniques based on interviews and study of documents analyzed qualitatively. In this study can be concluded: 1) Protection of Sumatran tigers as endangered species in CITES, tigers are protected animals in CITES appendix I, Indonesia is supplemented by ratifying CITES through Presidential Decree No. 43 of 1979 and the rules of invitations referring to Law Number 5 1990. 2) Constraints in its application in Indonesia include habitat problems, management problems, human resource problems.

Keywords:Legal protection, Rare animals, CITES, Implementation, Constraints

 


References

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Abdul KadirMuhamad, HukumdanPenelitianHukum, Citra AdityaBakti, Jakarta, 2004

Abdul Muis Yusuf dan Mohammad TaufikMakarao, HukumKehutananndonesia, PT RinekaCipta, Jakarta, 2011

Andi Hamah, Kamus Hukum, Galia Indonesia, Jakarta, 2005

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta,2015

Fachrudin M Mangunjaya dan kawan-kawan, Pelestarian Satwa langka Untuk Keseimbanagn Ekosistem, Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, 2017

J.G Strake, Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2008

SalimHs, Dasar-dasarHukumKehutanan, SinarGrafika, Jakarta, 2002

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia press, Jakarta, 1986

Sukanda Husin, Hukum lingkungan Internasional, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2016

B. Peraturan Perundang-undangan

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ( CITES )

Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1978 tentang Pengratifikasian CITES

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tantang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-undang No. 41 tentang Kehutanan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2001 tentang Pengelolaan kawasan suaka alam dan pelestarian alam

Peraturan Pemerintah (PP0 No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar

Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 Tahun 1994 tantang Perburuan Satwa Buru

Peraturan Mentri Kehutanan Nomor : P. 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional Tahun 2008-2018.

C. Sumber Lain

Bambang Syarif, www.mongabay.co.id, harimau sumatera, 08 April 2018, 23:40

Handar Subakti Bhaktiar, www.gurupendidikan.co.id, pengertian satwa langka dan perlidnungan beserta contoh dan golongannya, pada 07April 2018, 13.40

Handar Subakti Bhaktiar, www.harimau.com tentang spesies-spesies harimau, pada 07April 2018, jam 13.40

WWF Indonesia, Spesies Harimau Sumatra, di akses pada tanggal 29 Maret 2018 jam 22:15

Downloads

Published

2018-08-25