PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PRAPERADILAN TERKAIT SAH ATAU TIDAKNYA PENETAPAN SESEORANG JADI TERSANGKA (Putusan No.04/Pid.Prap/2015/Pn.Jkt.Sel-Praperadilan Budi Gunawan)
Abstract
Abstract
Pretrial is the authority of a district court to examine and decide in the manner provided for in the law. Expansion of the pretrial object after the issuance of the Constitutional Court Decision Number 21 / PUUXII / 2014, the determination of a person as a suspect without being based on two sufficient evidences can be submitted for pretrial. As in case No. 04 / Pid.Prap / 2015 / PN. Jkt.Sel. Problem Formulation (1) Is the evidence in the pretrial decision related to whether or not the legal determination of a person is suspect in case No. 04 / Pid.Prap / 2015 / PN.Jkt.Sel? (2) How is the judge's consideration in the pretrial decision related to whether or not a person is determined to be a suspect in case No. 04 / Pid.Prap / 2015 / PN.Jkt.Sel ?. Normative legal research methods, Secondary data sources are primary, secondary, and tertiary legal materials. Document study data collection techniques, and analyzed qualitatively. Conclusions (1) Evidence considered by pretrial judges in case No. 04 / Pid.Prap / 2015 / PN. Jkt. Cell is the Petitioner submitting 84 documentary evidence, 3 witnesses, and 4 expert witnesses. Respondent submitted 22 documentary evidence, 4 witnesses and 3 expert witnesses. (2) Judge's considerations in deciding case No. 04 / Pid.Prap / 2015 / PN.Jkt.Sel, namely considering the exception and consideration of the subject matter.
Keywords: Judgment, Judge, Pretrial, Suspect
References
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Andi Hamzah, 1996, KUHP dan KUHAP, Rineka Cipta, Jakarta.
----------------, 2001, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
----------------, 2008, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Bandung.
Amiruddin, Zainal Asikin, 2016, Penghantar metode penelitian hukum, Jakarta.
C.S.T. kansil & Cristine ST Kansil,1984, Hukum Tata Negara RI jilid I, Rineka cipta, Jakarta.
Ely Kusumastuti, 2018 , â€Penetapan Tersangka Sebagai Obyek Praperadilanâ€, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.
Gendis wahyunigrum,2015 ,â€Tinjauan Yuridis Pengajuan Praperadilan Oleh Pihak Ketiga Atas Penghetian Penyidikan Atau Penuntutan Dalam Perkara Korupsiâ€, Jom Fakultas Hukum Volume II Nomor 2 Oktober 2015.
H.A.K Mohamad Anwar, 1989, Praperadilan di Indonesia, INDHIL-CO, Jakarta.
Luhut MP Pangaribuan, 2012, Hukum Acara Pidana Surat Resmi Advokat di Pengadilan, Papan Sinar Sinanti, Jakarta.
M. Yahya Harahap, 2000, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, Jakarta.
Ratna Nurul Afiah, 1987, Praperadilan dalam Ruang Lingkupnya, Erlangga,Surabaya.
Rusdi Muhammad, 2007, Hukum Acara Pidana Kontemporer, Bandung, PT Citra Aditya Bakti.
Soerjono Soekanto dan Sri mamudji,1981, Penghantar Penelitian Hukum, Jakarta.
Suratman, Phillips Dillah, 2014, Metode Penelitian Hukum,Alfabeta,Bandung.
B. Peraturan perundang undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun1981 Tentang Hukum Acara Pidana.
Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
C. Sumber lain
Kartini Laras Makmur,2017, Bedanya Terlapor,Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana, https://m.hukumonline.com
Muntaha,â€Kedudukan Prapradilan dalam system peradilan pidana diindonesiaâ€, Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo
Muh. Tanziel Aziezi, Penetapan Tersangka Sebagai Objek Praperadilan, http://www.selasar.com/politik/penetapan-tersangka-sebagai-objek-Praperadilan , diakses pada tanggal 5 mei 2017 pkl: 14.00 wib
