PENGATURAN PERLINDUNGAN TENAGA MEDIS BERDASARKAN PASAL 3 KONVENSI JENEWA TAHUN 1949 DAN PROTOKOL TAMBAHAN II TAHUN 1977 SERTA IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Studi Kasus : Penembakan Dokter Palang Merah Indonesia (PMI) di Papua
Abstract
ABSTRACT
Â
   ÂWar is a legitimate step taken in resolving a problem, there are several conventions governing war, including the Geneva Conventions of 1949 and the Additional Protocol of 1977. As a result of the war will cause many casualties, that is where medical assistance is needed in order to provide assistance to victims war. In the 2013 shooting case of PMI doctors in Papua that resulted in one PMI doter dying and several others injured by the OPM (Free Papua Movement). What is the regulation on the protection of medical personnel according to article 3 of the 1949 Geneva Conventions and Additional Protocol II and its Implications in Indonesia. With juridical Normative research methods. So the results of this study will provide clarity on the protection of medical personnel in Non-International warfare. Article 3 of the Geneva Conventions of 1949 and Additional Protocol II of 1977 regulates non-international armed conflicts, because the war between Indonesia and the OPM is a non-international armed conflict, in that regulation states that medical personnel are people who work in humanitarian bodies and are neutral or not taking sides with one of the parties must not be made the object of attack because the medical personnel are not among those who are actively involved in hostilities. Indonesia is a country that follows the Geneva Convention and its Protocols with the issuance of Law Number 58 of 1958 about participating in the Geneva Convention, meaning all the rules in this convention also apply in Indonesia and as an implementation of that Indonesia issued Law Number 1 2018 concerning Kepalangmerahan, that means all the rules in this convention also apply in Indonesia.
Keyword : Armed Conflict, Medical Personnal,Geneva Convention
References
Daftar Pustaka
Ambarwati, 2012, Hukum Humaniter Internasional, PT Grafindo, Jakarta.
Efendi Masyhur,1994, Hukum Humaniter Internasional, Surabaya.
Haryo Mantaram, 1984, Pengantar Hukum Humaniter Internasional, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Haryomataram, 1994, Sekelumit Tentang Hukum Humaniter, Sebelas Maret University Press: Surakarta.
Jonathan Hunt,dkk, 2002, Respect For International Humanitarian Law, diterjemahkan oleh Fadillah Agus dan Lies Siregar, (Jakarta: PT. Rama Prado Kriya, ).
Kanter, pokok pokok hokum humaniter departemen pertahanan keamanan ABRI, Jakarta.
Marion Harroff-Tavel, 1989, Kegiatan Komite iInternasional Palang Merah (Internasional Committee of the Red Cross/ICRC) pada Waktu Kekerasan dalam Negeri, Jakarta.
Nils Melzer,2009, keikutsertaan Langsung dalam Permusuhan, Jakarta, hlm.
Romli Atmasasmita, 2000, Terjemahan Konvensi Jenewa Tahun 1949, Pt Pengayoman, Jakarta
Starke, 1989, Hukum Perang, Pengantar Hukum Humaniter Internasional, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Sinar Grafika.
Syahmin,1985, Hukum Internasional Humaniter 1 bagian umum, ARMIKO: Bandung.
Umar Mu’in, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional & Perhimpunan Palang Merah Indonesia, Gramedia Pustaka Utama :Jakarta
Zainuddin Ali, 2013,Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
Konvensi Den Haag 1909
Konvensi Jenewa 1949 Tentang Perbaikan Keadaan Anggota Angkatan Perang yang Luka dan Sakit diMedan Pertempuran Darat
Protokol Tambahan Pada onvensi Jenewa12 Agustus 1949 dan yang Berhubungan dengan Perlindungan Korban-korban Pertikaian-pertikain Bersenjata bukan Internasional (Protokol II)
Undang-undang Dasar Negara Indonesia Nomor 69 Tahun 1958
Undang-undang Dasar Negara Indonesia Nomor 1 Tahun 2018
RuriMulyani, PerlindunganHukumRelawanKemanusiaan (FREEDOM FLOTILLA GAZA) Ditinjau Dari HukumHumaniterInternasionalTerhadapKasusKapalMavi Marmara, Skripsi (FakultasHukumUniversitas Bung Hatta, Padang,2015)
PenembakanDokter PMI di Papua LanggarHukumInternasionaldiakses dari:https://amp.kompas.com/nasional/read/2013/08/05/1452008/JK.Penembakan.Dokter.PMI.di.Papua.Langgar.Hukum.Internasional padatanggal 22 Mei 2018 Jam 20:30 WIB
Relawan PMI DitembakMilisi Papua diaksesdari :https:///m.bisnis .com/amp/read/20130804/16/154954/relawan-pmi-ditembak-milisi-papua-1-tewas diaksespadatanggal 20 Juni 2018 Jam 23:16 WIB
Materi Humaniter Sept diakses dari:https://www.academia.edu/31441958/MATERI_HUMANITER_SEPT pada tanggal 22 Mei 2018 Jam 23:46 WIB
Apa yang dimaksud dengan Konvensi Jenewa diakses dari: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-konvensi-jenewa-geneva-convention/4709 Pada Tanggal 22 Mei 2018 Jam 23:55 WIB
Mengenal Isi Konvensi Jenewa, Hukum Perang di Seluruh Dunia diakses dari: https://www.merdeka.com/dunia/mengenal-isi-konvensi-jenewa-hukum-perang-di-seluruh-dunia.html pada tanggal 20 Mei 2019 pada jam 20:00 WIB
Pengertian Relawan diakses dari http://keuanganlsm.com/apa-dan-siapa-relawan/ pada tanggal 29 april 2019 Jam 21:32 WIB
Pengertian Separatis diakses dari http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-separatis pada tanggal 22 mei 2019 Pada Jam 10:00 WIB
Http://arlina100.wordpress.com/2008/12/01/apa-arti-common-articles-dalam-konvensi-jenewa-1949/diaksestanggal 28 Desember 2019 pukul 21:20
Dopdon kurniawan sinagar https://dopdonkurniawans.wordpress.com/2016/05/28/protokol-tambahan-konvensi-jenewa/ diakses tanggal 28 Desember 2019 pukul: 22.34
Arlianahttps://arlina100.wordpress.com/2009/01/26/pengertian-konflik-bersenjata-non-internasional-menurut-protokol-tambahan-ii-1977/ diakses pada tanggal 28 Desember 2019 pukul: 22:52
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-2014-tenaga-kesehatan UU 36 tahun 2014 tentangtenagakesehatan
Arlina, prinsip pembedaan (distinction principle) dalam hukum humaniter, diakses dari : http://arlina100.wordpress.com/2008/11/17/prinsip-pembedaan-distinction-principle-dalam-hukum-humaniter/ pada tanggal 25 februari 2020 pukul 14:42 WIB.
Sandra Rully, Bantuan Kemanusiaan dalam Hukum Humaniter Internasional, Junal Hukum Humaniter, vol 4 no 6.
