Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Humanities, Bung Hatta University https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB en-US Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Humanities, Bung Hatta University ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU DALAM ALBUM FABULAKARYA MAHALINI https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28539 <p>Penelitian ini membahas kohesi gramatikal yang terdapat pada lirik lagu dalam album <em>Fabula </em>karya Mahalini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kohesi gramatikal pada lirik lagu dalam album <em>Fabula</em> karya Mahalini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sumarlam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk pengumpulan data digunakan metode simak dan teknik catat. Selanjutnya, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik baca markah dan teknik lesap. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan empat bentuk kohesi gramatikal pada lirik lagu dalam album Fabula karya Mahalini, yaitu: (1) referensi terbagi tiga bentuk, yaitu (a) referensi persona berupa referensi persona pertama tunggal, referensi persona pertama jamak, referensi persona kedua tunggal, referensi persona ketiga tunggal, referensi persona ketiga jamak, (b) referensi demonstratif berupa demonstratif waktu kini, demonstratif waktu lampau, dan demonstratif waktu netral, (c) referensi komparatif; (2) substitusi berupa substitusi frasa dan substitusi klausa; (3) pelesapan; dan (4) konjungsi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>This study discusses grammatical cohesion in the song lyrics of the album Fabula by Mahalini. The purpose of this research is to describe the forms of grammatical cohesion in the song lyrics of the album Fabula by Mahalini. The theory used in this study is Sumarlam's theory. The method employed in this research is the descriptive method. For data collection, the observation method and note-taking technique were used. Furthermore, to analyze the data, the distribution method with the marking reading technique and the deletion technique were applied. Based on the results of the study, four forms of grammatical cohesion were found in the song lyrics of the album Fabula by Mahalini, namely: (1) reference, divided into three forms, namely (a) personal reference consisting of first-person singular, first-person plural, second-person singular, third-person singular, and third-person plural references, (b) demonstrative reference consisting of present time demonstrative, past time demonstrative, and neutral time demonstrative, (c) comparative reference; (2) substitution, consisting of phrase substitution and clause substitution; (3) ellipsis; and (4) conjunction</p> Hotma Rayana Elvina A. Saibi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 FRASA NOMINAL SUBORDINATIF PADA LIRIK LAGU DALAM MINI ALBUM SIALNYA HIDUP HARUS TETAP BERJALAN KARYA BERNADYA https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28569 <p>Frasa nominal subordinatif adalah perpaduan dua kata atau lebih yang kedudukannya tidak setara. Salah satu unsur berperan sebagai inti frasa, sedangkan unsur lainnya menjadi pewatas atau penjelas. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk serta makna frasa nominal subordinatif yang terdapat dalam lirik lagu pada album <em>Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan</em> karya Bernadya.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Chaer. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, karena berupaya memaparkan fakta kebahasaan secara apa adanya. Data penelitian dikumpulkan dengan metode simak yang dilaksanakan melalui teknik catat, yaitu mencatat data yang diperoleh dari lirik lagu. Setelah itu, analisis data dilakukan dengan metode agih, dengan menggunakan teknik lesap untuk menguji keberadaan unsur inti. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk frasa nominal subordinatif yang ditemukan dalam album <em>Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan</em> ada enam macam, yaitu (1)N+N, (2)N+V, (3)N+A,(4)Adv+N, (5)Num+N dan (6)N+Dem<em>.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Subordinate nominal phrases are a combination of two or more words that are not equal in position. One element acts as the core of the phrase, while the other elements act as a limiter or explanation. This study aims to describe the form and meaning of subordinating nominal phrases found in the song lyrics on the album Sialnya, Hidup Harus Tetap Jalan by Bernadya. The theory used in this study is Chaer's theory. This type of research is descriptive, because it attempts to present linguistic facts as they are. The research data were collected using the listening method which was carried out through the note-taking technique, namely recording data obtained from the song lyrics. After that, data analysis was carried out using the distribution method, using the lesap technique to test the existence of core elements. Based on the results of the study, the form of subordinating nominal phrases found in the album Sialnya, Hidup Harus Tetap Jalan is six types, namely (1)N+N, (2)N+V, (3)N+A, (4)Adv+N, (5)Num+N and (6) N+Dem</em></p> Indah Elvina Damayanti Puspawati Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS MAKNA KONJUNGSI SUBORDINATIF DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28578 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna konjungsi subordinatif pada novel <em>Rantau 1 Muara</em> karya Ahmad Fuadi. Untuk menganalisis data, digunakan teori Abdul Chaer dan Hasan Moeliono. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Untuk pengumpulan data, digunakan metode simak dengan metode catat. Selanjutnya, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik ganti. Berdasarkan hasil penelitian, makna konjungsi subordinatif ditemukan ada tujuh jenis yaitu, (a) konjungsi subordinatif waktu, (b) konjungsi subordinatif syarat, (c) konjungsi subordinatif pembandingan, (d) konjungsi subordinatif sebab, (e) konjungsi subordinatif tujuan, (f) konjungsi subordinatif konsesif, dan (g) konjungsi subordinatif pengandaian.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>The study aims to describe the meaning of subordinative conjunctions in the novel Rantau 1 Muara by Ahmad Fuadi. The analyze the data, the theory of Abdul Chaer and Hasan Moeliono was used. For data collection, the observation method is used with the note-taking method. Additionally, data analysis was conducted using the distributional method with replacement technique. Based on the results, the meanings of subordinative conjunction are found to be seven types namely, (a) temporal subordinative conjunctions,(b) conditional suboridnative conjunctions, (c) comparative suboridnative conjunctions, (d) casual suboridnative conjunctions, (e) purposive suboridnative conjunctions, (f) concessive suboridnative conjunctions, and (g) hypothetical suboridnative conjunctions</em></p> Melati Buyung Eriza Nelfi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF DALAM KANAL YOUTUBE DENNY SUMARGO https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28580 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kalimat interogatif dalam kanal <em>Youtube</em> Denny Sumargo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Chaer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Untuk mengumpulkan data digunakan metode simak dan teknik catat. Selanjutnya, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik balik dan teknik ubah ujud. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan lima jenis kalimat interogatif, yaitu: (1) kalimat interogatif yang menghendaki jawaban <em>ya</em>, <em>tidak</em>, <em>bukan</em>, dan <em>nggak</em> ditemukan tiga bentuk, yaitu (a) penggunaan intonasi tanya, (b) penggunaan kata tanya <em>apakah</em>, dan (c) penggunaan partikel tanya <em>kah</em>, (2) kalimat interogatif yang meminta jawaban terkait salah satu unsur kalimat yang dibentuk dengan kata tanya ditemukan lima macam, yaitu (a) <em>apa</em>, (b) <em>siapa</em>, (c) <em>mana</em>, (d) <em>berapa</em>, dan (e) <em>kapan</em>, (3) kalimat interogatif yang mengharapkan jawaban berupa alasan dan dibentuk dengan menggunakan kata tanya <em>kenapa</em>, (4) kalimat interogatif yang mengharapkan jawaban berupa pendapat dan dibentuk dengan menggunakan kata tanya <em>bagaimana</em>, dan (5) kalimat interogatif menyungguhkan yang meminta jawaban untuk memperkuat hal yang ditanyakan.</p> <p><em>This study aims to describe interrogative sentences on Denny Sumargo's YouTube channel. The theory used in this study is Chaer's theory. This study employed a descriptive method. Data collection used listening and note-taking techniques. Furthermore, data analysis used the distribution method with reverse and transformation techniques. Based on the research results, five types of interrogative sentences were found, namely: (1) interrogative sentences that require answers of yes, no, not, and no, three forms were found, namely (a) the use of question intonation, (b) the use of the question word whether, and (c) the use of the question particle kah, (2) interrogative sentences that request an answer related to one of the elements of the sentence formed with question words, five types were found, namely (a) what, (b) who, (c) where, (d) how many, and (e) when, (3) interrogative sentences that expect an answer in the form of a reason and are formed using the question word why, (4) interrogative sentences that expect an answer in the form of an opinion and are formed using the question word how, and (5) interrogative sentences that are affirmative, actually request an answer to strengthen the thing being asked.. </em></p> Nely Rahma Rani Eriza Nelfi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RUMAH UNTUK ALIE KARYA LENN LIU https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28587 <p>Penelitian ini membahas analisis konflik tokoh utama dalam novel Rumah Untuk Alie Karya Lenn Liu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik tokoh utama dalam novel Rumah Untuk Alie Karya Lenn Liu. Teori yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Abrams, dalam Nurgiyantoro, (2012:179). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi. Penelitian ini transkip monolog atau percakapan tokoh utama dalam novel Rumah Untuk Alie karya Lenn Liu, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis itu dengan menganalisis data berdasarkan teori penokohan, plot, latar, dan konflik, menyimpulkan hasil analisis data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik tokoh utama dalam novel Rumah Untuk Alie karya Lenn Liu ditemukan pertama, watak tokoh Alie yaitu ramah, rajin, penakut, emosianal. Tokoh tambahan, Abimanyu, Sadipta, Rendra, Samuel, Natta, Aji, Selena, Nazwa. Latar tempat diantaranya jalanan yaitu tempat terjadinya kecelakaan Bunda Alie.</p> <p>&nbsp;</p> <p>This study discusses the analysis of the main character's conflict in the novel Rumah Untuk Alie by Lenn Liu. This study aims to describe the conflict of the main character in the novel Rumah Untuk Alie by Lenn Liu. The theory used is the theory put forward by Abrams, in Nurgiyantoro, (2012:179). The data collection technique in this study is documentation. This study transcribes the monologue or conversation of the main character in the novel Rumah Untuk Alie by Lenn Liu. The data analysis technique used is the analysis by analyzing the data based on the theory of characterization, plot, setting, and conflict, concluding the results of the data analysis. The results of the study show that the conflict of the main character in the novel Rumah Untuk Alie by Lenn Liu was found first, the character of Alie is friendly, diligent, fearful, emotional. Additional characters, Abimanyu, Sadipta, Rendra, Samuel, Natta, Aji, Selena, Nazwa. The setting of the place includes the street, which is the place where Bunda Alie's accident occurred.</p> Ratna Dewi Aimifrina Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 Variasi Bahasa Penjual dan Pembeli Di Pasar Raya Kota Padang https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28588 <p>Penelitian ini mengkaji analisis variasi bahasa penjual dan pembeli di Pasar Raya Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna variasi bahasa penjual dan pembeli di Pasar Raya Kota Padang. Teori yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah teori Chaer dan Agustina. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dikemukakan oleh Surdayanto (2015) dengan objek kajian variasi bahasa penjual dan pembeli di Pasar Raya Kota Padang. Sumber data penelitian ini berupa data lisan yang diperoleh dari interaksi penjual dan pembeli di pasar raya padang tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan menerapkan teknik rekam. Selanjutnya, untuk menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik analisis unsur penentu atau teknik PUP dan teknik hubung banding menyamakan (HBS) . Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang terkumpul, ditemukan tiga variasi bahasa berdasarkan usia, yaitu (1) anak-anak (2) remaja (3) dewasa dan dua varian bahasa berdasarkan jenis kelamin (1) laki-laki (2) perempuan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study examines the language variations of sellers and buyers at Pasar Raya, Padang City. The purpose of this study is to describe the meaning of the language variations of sellers and buyers at Pasar Raya, Padang City. The theory used in analyzing the data is Chaer and Agustina's theory. This research is descriptive, and the method used is the descriptive method proposed by Surdayanto (2015). The object of this study is the language variations of sellers and buyers at Pasar Raya, Padang City. The data source for this study is oral data obtained from interactions between sellers and buyers at Pasar Raya, Padang City. Data collection was conducted using the listening method using recording techniques. Furthermore, to analyze the data, the matching method was used, using the determinant element analysis (PUP) technique and the comparative comparison (HBS) technique. Based on the analysis of the collected data, three language variations were found based on age:</em><em>(1) children (2) adolescents (3) adults, and two language variations based on gender: (1) male (2) female.</em></p> Rindu Hayati Iman Laili Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 MAKNA REFERENSIAL DALAM ALBUM HENTIKAN PERNIKAHAN INI KARYA HARUM MANIS https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28726 <p>Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan makna referensial Album <em>Hentikan Pernikahan Ini</em>. Penelitian ini menggunakan teori Chaer dan Arifianti &amp; Wakhidah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode simak dengan teknik catat untuk mengumpulkan data, sedangkan untuk menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik PUP. Ada 3 jenis makna referensial yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu, (1) makna yang mengacu pada wujud benda, (2) makna yang mengacu pada gejala, (3) makna yang mengacu pada peristiwa. Makna referensial yang paling banyak ditemukan adalah makna yang mengacu pada wujud benda, sedangkan makna referensial yang paling sedikit ditemukan adalah makna yang mengacu pada gejala</p> <p><em>The purpose of this study is to describe the referential meaning of the album Stop This Marriage. This study uses the theory of Chaer and Arifianti &amp; Wakhidah. This study uses a descriptive method. The listening method with note-taking techniques is used to collect data, while to analyze the data, the matching method is used with the PUP technique. There are 3 types of referential meaning found in this study, namely, (1) meaning that refers to the form of objects, (2) meaning that refers to symptoms, (3) meaning that refers to events. The most frequently found referential meaning is the meaning that refers to the form of objects, while the least frequently found referential meaning is the meaning that refers to symptoms</em></p> Alfarizi Andrianaldi Eriza Nelfi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS KALIMAT IMPERATIF DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM NAJWA SHIHAB https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28732 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan&nbsp; kalimat imperatif dalam kolom komentar akun <em>Instagram </em>Najwa Shihab. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Finoza dan Alwi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik catat. Selanjutnya, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik lesap dan teknik balik. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan enam jenis kalimat imperatif, yaitu (1) kalimat imperatif halus ditemukan dua bentuk penanda, yaitu penanda tolong dan penanda coba; (2) kalimat imperatif ajakan ditemukan dua bentuk penanda, yaitu penanda ayo dan mari; (3) kalimat imperatif permintaan ditemukan penanda akhir seru (!); (4) kalimat&nbsp; imperatif larangan ditemukan satu bentuk, yaitu penanda jangan; (5) kalimat imperatif permohonan ditemukan satu bentuk penanda, yaitu mohon; (6) kalimat imperatif peringatan ditemukan satu bentuk penanda, yaitu hati-hati.</p> <p><em>This study aims to describe the types of imperative sentences in the comments column of Najwa Shihab's Instagram account. The theory used in this study is the theory of Finoza and Hassan Alwi. The method used in this study is a descriptive method. In collecting data, this study uses the listening method and note-taking technique. Furthermore, to analyze the data, the distribution method with the lesap technique and the reverse technique is used. Based on the results of the study, six types of imperative sentences were found, namely (1) polite imperative sentences found two forms of markers, namely the please marker and the try marker; (2) invitation imperative sentences found two forms of markers, namely the come and let's marker; (3) request imperative sentences found an exclamation mark (!); (4) prohibition imperative sentences found one form, namely the don't marker; (5) request imperative sentences found one form of marker, namely please; (6) warning imperative sentences found one form of marker, namely, be careful</em></p> Ikbar Ibrahim Eriza Nelfi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 PROSES MORFOLOGIS DALAM UNGKAPAN PANTANG-LARANG PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI NAGARI AIA BANGIH KECAMATAN SUNGAI BEREMAS https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28733 <p>Penelitian ini menganalisis proses morfologis dalam ungkapan pantang-larang pada masyarakat Minangkabau di Nagari Aia Bangih Kecamatan Sungai Beremas. Tujuannya untuk mendeskripsikan proses morfologis yang ditemukan pada ungkapan pantanglarang tersebut. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Wijana. Data penelitian ini bersumber dari para informan yang direkam. Setelah itu, dilanjutkan dengan mentranskripsikan hasil rekaman. Metode pengumpulan data yang digunakan metode simak. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Untuk menganalisis data,&nbsp; digunakan adalah metode agih dengan menerapkan teknik lesap. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tiga bentuk proses morfologis, yaitu afiksasi (dengan prefiks, sufiks, konfiks), reduplikasi (keseluruhan, sebagian, perubahan bunyi dan penambahan afiks, sebagian berafiks), dan komposisi.</p> <p><em>This study analyzes the morphological processes in the expression "taboo" in the Minangkabau community in Nagari Aia Bangih, Sungai Beremas District. The aim is to describe the morphological processes found in the expression "taboo". The theory used in this study is Wijana's theory. The data for this study were sourced from recorded informants. After that, it was continued by transcribing the recording results. The data collection method used was the listening method. The techniques used were the listening technique, the recording technique, and the note-taking technique. To analyze the data, the distribution method was used by applying the lesap technique. Based on the results of the study, three forms of morphological processes were found, namely affixation (with prefixes, suffixes, confixes), reduplication (whole, part, sound changes and the addition of affixes, some with affixes), and composition.</em></p> Rafdil Fuadi Iman Laili Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS DEIKSIS TEMPAT DAN DEIKSIS WAKTU PADA FILM AGAK LAEN https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28742 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan deiksis tempat dan deiksis waktu dalam film <em>Agak Laen</em>. Teori yang digunakan dalam analisis data adalah teori Putrayasa (2014). Selanjutnya, dalam penelitian ini, metode deskriptif dengan teknik simak dan catat digunakan untuk pengumpulan data. Kemudian metode padan dan teknik pilah unsur penentu digunakan untuk menganalisis data. Teknik lanjutan dalam penelitian ini adalah teknik membandingkan konjungsi untuk menyamakan (HBS) dan membandingkan konjungsi untuk membedakan (HBB). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan deiksis tempat, yaitu deiksis tempat meliputi kata ganti penunjuk lokasi, menggunaan preposisi penunjuk arah yaitu “di/ke/dari”, deiksis tempat tanpa menggunakan preposisi penunjuk arah, dan deiksis tempat meliputi kata ganti penunjuk umum. Selanjutnya, deiksis waktu yang ditemukan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu waktu sebelum tuturan terjadi, waktu saat tuturan terjadi, dan waktu berikutnya.</p> <p><em>This study aims to describe the deixis of place and deixis of time in the film Agak Laen. The theory used in data analysis is Putrayasa's theory (2014). Furthermore, in this study, a descriptive method with the technique of listening and noting is used to group the data. Then the matching method and the technique of sorting out determining elements are used to analyze the data. Advanced techniques in this study are the technique of comparing conjunctions to equalize (HBS) and comparing conjunctions to differentiate (HBB). Based on the results of the study, place deixis was found, namely place deixis includes location-indicating pronouns using directional prepositions namely "di/ke/dari", place deixis without using directional prepositions, and place deixis includes general demonstrative pronouns. Furthermore, the time deixis found is divided into three types, namely the time before the speech occurs, the time when the speech occurs, and the time after</em></p> Sumy Susantri Elvina A. Saibi Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS MAKNA PREPOSISI DALAM KANAL YOUTUBE NADIA OMARA https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28743 <p>Masalah penelitian ini adalah bagaimana makna preposisi dalam kanal <em>youtube </em>Nadia Omara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna preposisi dalam kanal <em>youtube</em> Nadia Omara. Untuk menganalisis data digunakan teori Chaer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk pengumpulan data digunakan metode simak dan teknik catat. Kemudian, untuk menganalisis data digunakan metode agih dan teknik ganti. Berdasarkan hasil penelitian, makna preposisi yang ditemukan dalam kanal <em>youtube</em> Nadia Omara ada tiga belas macam, yaitu : (1) tempat berada, (2) tempat asal, (3) tempat tujuan, (4) asal bahan, (5) asal waktu, (6) waktu tertentu, (7) tempat tertentu, (8) perbandingan, (9) pelaku, (10) alat, (11) hal, (12) pembatasan, dan (13) tujuan</p> <p>The problem of this research is how the meaning of prepositions in Nadia Omara's YouTube channel. This research aims to describe the meaning of prepositions in Nadia Omara's YouTube channel. To analyze the data, Chaer's theory is used. The method used is a descriptive method. For data collection, the listening method and note-taking technique are used. Then, to analyze the data, the distribution method and the replacement technique are used. Based on the results of the research, the meaning of prepositions found in Nadia Omara's YouTube channel are thirteen types, namely: (1) place of existence, (2) place of origin, (3) place of destination, (4) origin of material, (5) origin of time, (6) certain time, (7) certain place, (8) comparison, (9) actor, (10) tool, (11) thing, (12) limitation, and (13) purpose.</p> Syiva Silvia Nadhiva Puspawati Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS AFIKSASI DALAM KOLOM KOMENTAR YOUTUBE RAYMOND CHIN https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28744 <p>Pada penelitian ini dianalisis afiksasi dalam kolom komentar <em>Youtube </em>Raymond Chin. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk afiksasi dalam kolom komentar <em>Youtube </em>Raymond Chin. Teori yang digunakan adalah teori Putrayasa. Untuk mengumpulkan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan menerapkan teknik catat. Sementara itu, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Dari penelitian yang dilakukan, afiksasi yang ditemukan dalam kolom komentar <em>Youtube </em>Raymond Chin ada empat, yaitu 1) prefiks (<em>meN-, peN-, ber-, ter-, di</em>-), 2) sufiks (-<em>an, -kan, -i</em>), 3) imbuhan gabungan (<em>me-kan, di-kan</em>, dan <em>memper-kan</em>), 4) konfiks (<em>ke-an, pen-an, </em>dan <em>per-an</em>).</p> <p><em>This study analyzes affixation in Raymond Chin YouTube comment section. The research problem is formulated as to how affixation occurs in Raymond Chin Youtube comment section. The author uses Putrayasa’s theory. The data collection method used was the listening method, employing note-taking techniques. Meanwhile, the data analysis method used was the distribution method for direct element (BUL). The research revealed four types of affixation found in Raymond Chin YouTube comment section: 1) prefixation (meN-, peN-, ber-, ter- di-), 2) suffixation (-an, -kan, -i), 3) compound affixation (me-kan, di-kan, and memper-kan), and 4) konfiks (ke-an, pen-an, and per-an).</em></p> Utari Rukmana Iman Laili Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1 ANALISIS SEMIOTIK RIFFATERRE DALAM KUMPULAN PUISI TANTRUM KARYA ADHAN AKRAM https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFIB/article/view/28871 <p>Penelitian ini membahas semiotik Riffaterre dalam kumpulan puisi <em>Tantrum </em>karya Adhan Akram. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik Riffaterre. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa analisis semiotik Riffaterre dalam kumpulan puisi <em>Tantrum </em>dengan judul puisi <em>Topeng Penghibur</em> dan <em>Tantrum</em> Karya Adhan Akram adalah pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik (retroaktif), ketaklangsungan ekspresi, khususnya penggantian arti yang terbagi atas metafora. Metafora terdiri dari metafora ekspilisit dan implisit serta metonimi. Metafora eksplisit pada puisi <em>Topeng Penghibur</em> adalah (a) <em>kegemaran mereka yang membenciku; (</em>b<em>) kecintaan mereka yang menertawaiku; (</em>c<em>) sepotong itu adalah batas kabur antar duniaku dan dunia penghibur; (</em>d<em>) inilah aku yang diinginkan mereka, </em>sedangkan pada puisi<em> Tantrum </em>adalah<em> (a) Ketiddakmampuan adalah karib dari keinginan.</em> Pada puisi<em> Topeng Penghibur </em>metafora implisitnya ialah<em> (</em>a<em>) Di sudut gelap dan apak lemari Ibu, (</em>b<em>) haruskah kunikmati emosi lamat nan muslihat?; (</em>b<em>) kuleburkan bahasa dari gurat-gurat di bawah mata; (</em>c<em>) antara panggung gembira dan buruknya bilur; (</em>d)<em> antar bisu malam dan gagap tak terukur</em>, sedangkan pada puisi Tantrum adalah (a) <em>bibit kegelisahan&nbsp; yang&nbsp; aku tanam pada kering tubuh ini.</em> Metonimi tidak ditemukan pada puisi <em>Topeng Penghibur </em>dan <em>Tantrum</em>.</p> <p><em>This study discusses Riffaterre's semiotics in the poetry collection Tantrum by Adhan Akram. Semiotics is the science that studies signs. The theory used in this study is Riffaterre's semiotic theory. The method used is a qualitative descriptive method. The data collection technique uses documentation techniques. From the results of the study, it can be concluded that Riffaterre's semiotic analysis in the poetry collection Tantrum with the title of the poem Topeng Penghibur and Tantrum by Adhan Akram is a heuristic reading, hermeneutic reading (retroactive), the indirectness of expression, especially the substitution of meaning which is divided into metaphors. Metaphors consist of explicit and implicit metaphors and metonymy. The explicit metaphors in the poem Topeng Penghibur are (a) the love of those who hate me; (b) the love of those who laugh at me; (c) that piece is the blurred boundary between my world and the world of entertainers; (d) this is me that they want, while in the poem Tantrum is (a) Inability is a close friend of desire. In the poem Topeng Penghibur the implicit metaphor is (a) In the dark and musty corner of Mother's closet, (b) should I enjoy the subtle and deceptive emotions?; (b) I melt language from the lines under the eyes; (c) between the happy stage and the ugliness of the welts; (d) between the muteness of the night and the immeasurable stutter, while in the poem Tantrum it is (a) the seeds of anxiety that I planted in the dryness of this body. Metonymy is not found in the poems Topeng Penghibur and Tantrum.</em></p> Afifah Atika Rani Aimifrina Copyright (c) 2025 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-09-23 2025-09-23 2 1