PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PADANG

Penulis

  • Reza Putra Perdana
  • Erman Har
  • Rona Taula Sari

Abstrak

Tuntutan abad 21 menjadikan sistem pendidikan harus sesuai dengan perubahan zaman, sikap terhadap tantangan baru tersebut adalah konsekuensi langsung dari perkembangan sains dan teknologi. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang diharapkan untuk membangun pengetahuan dasar, prinsip dan konsep yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Harapan ini terlihat pada tujuan pembelajaran IPA di sekolah menengah, yaitu agar siswa dapat memahami konsep, mengaplikasikan konsep dan mampu mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya. Tujuan-tujuan ini mengharapkan siswa tidak hanya sekedar hafal, tetapi paham dengan materi yang dipelajari. enerapan pembelajaran IPA berbasis literasi sains sangatlah penting hal ini disebabkan karena; pertama, pemahaman IPA menawarkan pemenuhan personal, kegembiraan dan keuntungan untuk dibagikan dengan siapa pun. Kedua, negara-negara dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan yang memerlukan informasi ilmiah dan cara berpikir ilmiah untuk mengambil keputusan dan kepentingan orang banyak yang perlu di informasikan seperti, udara, air dan hutan. Literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA 2003 sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami alam semesta dan perubahan yang terjadi karena aktivitas manusia. Literasi sains dipandang sebagai suatu kompetensi umum untuk hidup yang harus menjadi key outcomes (hasil kunci) dari proses pendidikan hingga anak berusia 15 tahun, terlepas dari apakah mereka akan mempelajari IPA lebih mendalam atau tidak setelah itu. Programme for International Student Assessment (PISA) menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni proses sains, konten sains dan konteks aplikasi sains. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Padang semester II tahun pelajaran 2016/2017. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasy-Experimental) karena sampel tidak dicuplik secara acak, Desain penelitian yang dipilih adalah Nonrandomized Contol Group Pretest Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Padang yang terdiri dari 6 kelas. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang sengaja dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data adalah soal tes. Teknik analisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas pada kelas eksperimen yaitu 85.17 dan kelas kontrol yaitu 70.5 dengan demikian untuk menguji hipotesis digunakan uji t, dimana dari analisis diperoleh thitung = 5.66 dan ttabel = 1.68 berarti thitung > ttabel. Hasil dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan penerapan pembelajaran berbasis literasi sains dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

 

Kata Kunci: Pembelajaran IPA, literasi sains, hasil belajar.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-07-11