PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMAN 4 BUKITTINGGI

Penulis

  • Iga Claudia Juwantika
  • Wince Hendri
  • Lisa Deswati

Abstrak

Pembelajaran biologi adalah salah satu komponen dari proses pembelajaran disekolah. Biologi sebagai ilmu dapat mengembangkan kemampuan serta keterampilan siswa, menyadarkan siswa akan pentingnya kelestarian alam dan mengagungkan pencipta-Nya yang telah memberikan segalanya untuk kelangsungan hidup manusia. Tetapi disekolah dapat ditemui beberapa kendala yakni kurangnya antusias peserta didik dalam belajar biologi, kurangnya pemahaman dalam pembelajaran biologi, kurang percaya diri ketika mengemukakan pendapat, kurang fokus dalam memperhatikan guru, tugas yang diberikan tidak maksimal dalam pengerjaannya oleh peserta didik dan hal ini akan menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang biasanya dilakukan adalah metode ceramah dan diskusi kelompok secara sederhana. Peserta didik yang aktif dalam  kegiatan pembelajaran seperti bertanya pada guru, memberikan pendapat, terlibat aktif dalam diskusi hanya sekitar 18 orang (60%), sedangkan siswa yang lainnya (40%) tidak aktif dan tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar dan hasil belajar tergolong rendah. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Belajar cooperative adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar satu sama lain anggota lainnya didalam kelompok tersebut. Metode make a match merupakan metode belajar mengajar mencari pasangan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini dimaksud agar proses kerjasama antar siswa berjalan efektif, sehingga memungkinkan semua siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran untuk membahas dan memecahkan masalah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April pada tahun ajaran 2016/2017 di SMAN 4 Bukittinggi pada kelas X MIPA, sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka jenis penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen. Rancangan dilAksanakan secara acak dengan tes akhir (The randomized posttest only control group design). Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada semua siswa kelas X SMAN 4 Bukittinggi yang terdaftar pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Untuk menentukan kelompok sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sampel pada penelitian ini ada dua yaitu kelas eksperimen (X MIPA 1) dan kelas kontrol (X MIPA 2). . Hal ini dapat dilihat dari aspek kognitif yang tergambar dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 74,67 dan kelas kontrol yaitu 68,67. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dapat diketahui bahwa data kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Dengan demikian untuk menguji hipotesis digunakan uji t, dimana dari analisis diperoleh thitung = 2,34 dan ttabel = 1.68 berarti thitung  >  ttabel. Hasil dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah di paparkan dapat dibuat kesimpulan bahwa; penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match dapat mempengaruhi  hasil belajar biologi kelas eksperimen setelah dilakukan uji-t. (α = 0.05) didapat thitung lebih besar dari ttabel (thitung = 2.34 > ttabel = 1.68) maka hasil belajar biologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik dari pada hasil belajar konvensional.

 

Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif, make a match, hasil belajar.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-07-12