Kesantunan Berbahasa Siswa dalam Tindak Tutur Asertif kelas XII pada Proses Belajar-Mengajar di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman
Abstrak
ABSTRAK
Yuni Deswita Sari, 2017. Skripsi. “Kesantunan Berbahasa Siswa dalam Tindak Tutur Asertif kelas XII pada Proses Belajar-Mengajar di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Universitas Bung Hatta, Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam tindak tutur asertif siswa kelas XII di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Dalam berkomunikasi dengan guru, masih banyak ditemukan tuturan yang kurang santun. Siswa tidak memperhatikan kesantunan berbahasa terhadap guru, ketika sedang berbicara dengan guru siswa tidak memperlihatkan kesantunan berbahasa dengan guru. Cara siswa ketika bertutur dengan guru tidak menunjukkan sikap kesantunan dalam berbicara. Contohnya saja ketika seorang guru bertanya kepada siswa, siswanya menjawab dengan perkataan yang tidak santun. Teori yang dipakai dikemukkan oleh Lakoff (1972), Fraser (1978), Brow dan Lefison (1978), dan Lecch (1983) dalam Chaer (2010) tentang teori kesantunan berbahasa yang terdiri atas tiga prinsip yaitu formalitas, ketidaktegasan dan kesamaan atau kesekawan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data yang digunakan adalah (1) mengelompokkan tuturan yang diungkapkan oleh para siswa. (2) menganalisis struktur kesantunan tuturan siswa terhadap guru. (3) menganalisis tuturan siswa sesuai dengan prinsip-prinsip kesantunan. (4) mendeskripsikan hasil analisis data. (5) dan menyimpulkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:4) Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang terdiri dari siswa. Datanya berupa kalimat tuturan siswa terhadap guru dalam aspek tindak tutur asertif di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung. Setelah dilihat dari hasil analisis data dari lima tindak tutur yang dijadikan prinsip dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XII pada proses belajar-mengajar lebih banyak menggunakan bahasa yang kurang santun, karena saat melakukan penelitian siswa tersebut banyak yang menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang kurang santun dan nada yang tinggi. Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat 63 data berupa percakapan dari enam tindak tutur asertif yang dapat dikelompokkan sebagai berikut: tindak tutur yang menyatakan sebanyak 27 data tuturan percakapan, mengusulkan sebanyak 3 data tuturan, membual sebanyak 3 data tuturan, mengeluh sebanyak 5 data tuturan ditemukan, mengemukakan pendapat sebanyak 25 data tindak tutur yang ditemukan, dan tindak tutur yang melaporkan tidak ada data yang ditemukan.
Kata Kunci : kesantunan, tindak tutur, asertif, siswa.