HubunganKekerabatanMinangkabaudalam Novel MemangJodohKaryaMarahRuslidenganRinaiKabutSinggalangKarya Muhammad Subhan: KajianIntertekstual
Abstrak
RINGKASAN EKSEKUTIF
NurAidahRamadhaniWadiah. 2017. “HubunganKekerabatanMinangkabaudalam Novel MemangJodohKaryaMarahRuslidenganRinaiKabutSinggalangKarya Muhammad Subhan: KajianIntertekstual”. Skripsi. Padang: FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Bung Hatta.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan: (1) struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau novel Memang Jodoh karya Marah Rusli; (2) struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau novel Rinai Kabut Singgalang karya Muhammad Subhan; (3) perbandingan struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau dalam novel Memang Jodoh dengan Rinai Kabut Singgalang. Teori yang digunakan sebagai rujukan adalah pendapat Nurgiyantoro (2010) tentang struktur novel, pendapat Navis (2015) dan Ibrahim (2009) tentang kekerabatan Minangkabau, dan pendapat Endraswara (2011) tentang intertekstual. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan intertekstual. Sumber data adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli (2013), yang telah selesai pada tahun 1961 dengan Rinai Kabut Singgalang karya Muhammad Subhan (2013). Langkah pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumen atau teknik pustaka. Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut: (1) Membaca novel Memang Jodoh dan Rinai Kabut Singgalang secara berulang-ulang. (2) Mencatat dan menandai data yang berkaitan dengan objek penelitian. (3) Mengelompokkan data berdasarkan permasalahan penelitian. Pengumpulan data dibantu dengan tabel pengumpulan data.Teknik pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi. Langkah analisis data berupa, (1) mengklasifikasikan data struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau dalam novel Memang Jodoh dengan Rinai Kabut Singgalang; (2) menguraikan data tentang struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau dalam novel Memang Jodoh dengan Rinai Kabut Singgalang, (3) menginterpretasi kaitan struktur dan hubungan kekerabatan Minangkabau dalam novel Memang Jodoh dengan Rinai Kabut Singgalang; (4) merumuskan hasil kesimpulan berdasarkan interpretasi kaitan antara novel Memang Jodoh dengan Rinai Kabut Singgalang. Hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan di antara kedua novel. Pertama, pada tema, keduanya membahas adat istiadat Minangkabau. Kedua, penokohan kedua novel ini memiliki kemiripan pada tokoh utama yaitu pemuda yang mempertentangkan adat istiadat Minangkabau yaitu Fikri pada Rinai Kabut Singgalang dan Hamli pada Memang Jodoh. Ketiga, latar memiliki persamaan pada beberapa latar tempat yaitu Padang, Bukittinggi, dan Jakarta yang membedakan, latar tempat Memang Jodoh lebih banyak dari Rinai Kabut Singgalang. Latar sosial sama-sama masyarakat Minangkabau. Keempat, alur, novel Memang Jodoh regresif dan alur longgar, sedangkan Rinai Kabut Singgalang progresif dan alur padat. Kelima, pada aspek latar waktu terdapat selisih waktu dalam cerita kurang lebih 90 tahun antara kedua novel. Pada novel Memang Jodoh dimulai tahun 1909 sedangkan pada novel Rinai Kabut Singgalang dimulai 1990. Keenam, hubungan kekerabatan Minangkabau, terdapat banyak pertentangan dalam kedua novel. Pertentangan pada novel Memang Jodoh muncul karena pola pikir tokoh utama yang menganggap adat istiadat Minangkabau sudah tidak bisa lagi dipertahankan, sedangkan pada novel Rinai Kabut Singgalang pertentangan muncul pada peran yang dilakukan oleh tokoh lain, seperti peran mamak yang diambil oleh Ningsih, kakak dari Rahima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua novel ini memiliki hubungan intertekstual. Novel Memang Jodoh karya Marah Rusli sebagai karya hipogram dan Rinai Kabut Singgalang sebagai karya transformasinya.
Kata Kunci: Kajian Intertekstual, HubunganKekerabatanMinangkabau