Gaya Bahasadalam Novel Negeri Para BedebahKaryaTereLiye
Abstrak
EXECUTIVE SUMMARY
Novi Octaviani A, 2017. Skripsi.“Gaya Bahasadalam Novel Negeri Para BedebahKaryaTereLiye”. Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia, JurusanPendidikanBahasadanSeni, FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, Universitas Bung Hatta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) gaya bahasa yang terdapat di dalam novel Negeri Para Bedebah. (2) gaya bahasa yang paling dominan yang terdapat di dalam novel Negeri Para Bedebah. Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian adalah teori gaya bahasa yang dikemukakan oleh Gorys Keraf. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.Sumber data dalam penelitian ini diambil dari novel Negeri Para Berdebah karya Tere Liye.Data penelitian ini adalah dialog atau kata-kata yang menggunakan gaya bahasa di dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye. Pengumpulan data iniadalahsebagaiberikut: (1) Membacadanmemahami novel Negeri Para BedebahkaryaTereLiyesecarakeseluruhan, (2) Menandaiobjekpenelitian yang ditemuidenganmenggarisbawahi data novel Negeri Para BedebahkaryaTereLiye, (3) Mencatat data-data yang berhubungandenganobjekpenelitiansecarateliti, dan (4) Mengelompokkan data berdasarkanpermasalahanpenelitian. Analisis data dengan cara: (1) menganalisis data yang telah dikelompokkan sesuai dengan aspek yang diteliti dan teori yang digunakan, (2) menginterpretasikan hasil analisis data, dan (3) merumuskan hasil kesimpulan penelitian. Objek penelitian ini adalah novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye. Berdasarkan analisis data novel Negeri Para Bedebah, maka ditemukan 16 jenisgayabahasa, dengan data terkumpulsebanyak 186 data. Gaya bahasainiterdiriatas: (1) gaya bahasa retoris sebanyak 52 data, berupagayabahasa: asindeton: mendekat, meletakkansenjata, membalikbadanku yang terkulai, mengambilkunci, membukaborgoltanganku, elipsis:sekarangadalagitamu yang..gumamkulenyap, perifrasis:wajahgadisitumemerah, erotesis: siapalagi yang akantumbang?, hiperbol: detakjantungmengerassetiap kali melihattukikangrafikharga, dan paradoks:ternyatakaumemangjauhlebihcantiksaatmarah, Gaya bahasa kiasan sebanyak 134 data, berupagayabahasa: persamaan atau simile: hargakomoditasjatuhbagai roller coaster, metafora: tertawarenyah, personifikasi:pesawatberbadanbesar, alusi: bintangtiga, epitet: semburatmerah, sinekdoke:semua orang, metonimia: AK-47, antonomasia: Yang Mulia, ironi: kami tahujadwalmubahkanlebihsibukdibandingpresiden, Thom, dan sinisme: janganbicarasoalkodeetik, integritas, dankejujurankepadaku, Erik. Inimasihterlalupagiuntukceramah. (2) gaya bahasa dominan yang terdapat di dalam novel Negeri Para Bedebah adalah gaya bahasa personifikasiyaitusebanyak 54 data. Berdasarkan kedua jenis gaya bahasa tersebut, maka jumlah data yang ditemukan adalah sebanyak 186 data. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan gaya bahasa di dalam novel bertujuan agar cerita yang diungkapkan oleh penulis dapat meraih dan mengetuk perasaan pembacanya.
Kata Kunci : gaya bahasa, novel Negeri Para Bedebah