Struktur Kumpulan Puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur

Penulis

  • Ulfa Rahmi
  • Hasnul Fikri
  • Syofiani .

Abstrak

ABSTRAK

 

Ulfa Rahmi, 2017. “Struktur Kumpulan Puisi Melihat Api Bekerja  karya M Aan Mansyur”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. Padang.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur fisik,(2) struktur batin, dan (3) hubungan antara struktur fisik dan struktur batin puisi karya M Aan Mansyur dalam kumpulan puisi Melihat Api Bekerja. Teori yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Waluyo (2005) tentang sastra, Gorys Keraf (2009) tentang diksi dan gaya bahasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) membaca dan memahami kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur, (2) mencatat data yang berhubungan dengan objek penelitian dalam kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur, (3) mengelompokkan data ke dalam format pengumpulan data. Teknik analisis data yaitu : (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) penyimpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama dari struktur fisik puisi ditemukan (a) diksi denotatif sebanyak 25 data, misalnya pada pada larik Aku berdiri di depan cermin yang menjelaskan bahwa penyair benar-benar sedang berdiri di depan cermin, dan diksi konotatif sebanyak 250 data, misalnya pada klausa kau langit yang biru yang menggambarkan wanita cantik karena langit biru identik dengan keindahan, (b) imaji visual sebanyak 58 data, misalnya pada frasa nyala langit yang biru yang membuat pembaca seakan-akan melihat bagaimana nyala langit yang biru itu, imaji audiktif sebanyak 3 data, misalnya pada frasa suara angin yang memantul-mantul yang membuat pembaca seolah-olah mendengar gema dari suara angin yang memantul dan imaji taktil sebanyak 43 data, misalnya pada klausa kau ketenangan yang membuat pembaca merasakan bahwa kau atau tokoh pada larik memberikan ketenangan bagi penyair (c) kata konkret sebanyak 123 data, misalnya pada larik Kau setapak berundak-undak yang menyatakan lekuk tubuh wanita yang dicintai penyair (d) majas personifikasi sebanyak 8 data misalnya pada larik Laut adalah langit namun sedikit lebih basah karena laut dan langit diibaratkan sebagai benda hidup yang memiliki sifat cemburu, majas metafora sebanyak 13 data, misalnya pada  larik Kau tebing dan suara angin yang memantul-mantul yang membandingkan manusia dengan suara angin yang memantul-mantul, majas perumpamaan sebanyak 17 data, misalnya pada larik Seperti pertanyaan yang menolak semua jawaban yang mengibaratkan dua hal yang berbeda dianggap sama, dan majas depersonifikasi sebanyak 1 data, misalnya pada larik aku hidup sebagai hewan peliharaan yang mana kata sebagai untuk membandingkan manusia dengan hewan, (e) versifikasi rima awal terdapat pada puisi “Belajar Berenang”, “Telanjang di Depan Cermin”, “Laut Berparuh Merah”, “Menjatuhkan Bintang-Bintang”, “Perihal Tokoh Utama Komik”, “Menonton Film”, “Mendengar Radio Head”, dan “Melihat Peta”, rima tengah pada puisi “Belajar Berenang” dan rima akhir pada puisi “Laut Berparuh Merah”, “Memastikan Kematian”, dan “Kepada Kesedihan”, serta (f) tipografi inkonvensional. Kedua, struktur batin yaitu  (a) kesepuluh  puisi yang  diteliti semuanya bertemakan cinta, (b) ada 8 nada pada datanya diantaranya nada gundah pada puisi “Mendengar Radio Head”, nada kagum pada puisi “Belajar Berenang”, nada penyesalan pada puisi “Telanjang di Depan Cermin” dan puisi “Laut Berparuh Merah”, nada serius pada puisi “Menjatuhkan Bintang-Bintang”, nada kacau pada puisi “Perihal Tokoh Utama Komik” dan puisi “Kepada Kesedihan”, nada riang pada puisi “Menonton Film”, nada pilu pada puisi “Memastikan Kematian” dan nada kesal pada puisi “Melihat Peta”, (c) ada 3 suasana, suasana sedih pada puisi “Telanjang di Depan Cermin”, “Laut Berparuh Merah”, “Perihal Tokoh Utama Komik”, “Mendengar Radio Head”, “Memastikan Kematian”, dan puisi “Kepada Kesedihan”, suasana bahagia pada puisi “Belajar Berenang” dan “Mendengar Radio Head”, dan suasana marah pada puisi “Menjatuhkan Bintang-Bintang” dan “Melihat Peta”. Ketiga struktur fisik yaitu diksi, pengimajian, kata konkret,majas, versifikasi dan tipografi sangat erat kaitannya dengan struktur batin yaitu tema, nada, suasana dan amanat. Kedua struktur puisi tersebut saling memperkuat satu sama lain.           

 

Kata Kunci: Struktur puisi, kumpulan puisi Melihat Api Bekerja karya M Aan Mansyur

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-07-17