Pemakaian Ungkpan Kiasan Masyarakat Minangkabau di Kanagarian Sungai Puar VII Koto Dalam Kabupaten Padang Pariaman
Abstrak
Permasalahan yang ada dikanagarian sungai puar adalah pada umunya ungkapan kiasan ini hanya diapakain oleh para petingi adat adat saja dan orangoarang yang sudah tua.sedangakan orang atau anak muda tidak lagi menggunakan kiasan tersebut,dikarnakan mereka sudah banyak yang meningalkan kampung hal nya dan ugkapan kiasan ini sebagian dipakai untuk acara–acara adat seperti acara baralek gadang turun mandi,dan sunat rasul,dan lain-lainhya.dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriftif,data diperoleh dengan cara merekam ungkapan kiasan yang disampaikan oleh informan.
Objek penelitian ini adalah pengunaan frasa tokoh Minangkabau di Kanagarian Sungai Puar VII Koto Barat Kabupaten Padang Pariaman,Pertama ada 45 kiasan yang ada di kanagrian sungai puar.yang pertama bentuk kiasan,Kedua Fungsi ungkpan kiasan ,ketiga Makna kiasan Keempat Nilai moral,kelima Bentuk kiasan dari segi majas`
Jenis dan bentuk kiasan dan gaya bahasanya adalah yang pertama gaya bahasa simile berjumlah 10 data yang ada di gaya bahasa dan metafora berjumlah sebanyak 7 gaya bahasa,ironi sebanyak 15 gaya bahasa yang dipakai dalam ungkapan kiasan,metonimia sebanyak 8 gaya bahasa yang digunakan,dan lima data lainya masuk kedalam fungi ungkapan kiasan yang dipakai oleh masyarakat sungai puar setempat.
Hasil penelitan dapat disimpulkan bahasa kiasan yang mengunakan bentuk kiasan dalam bahasa adalah sebagai berikut,metonimia ada sebanyak 10 ungkapan kiasan masyarakat minagkabau yang ada di kanagarian sungai puar dan lima fungi lainya termasuk kedalam fungsi ungkapan kiasan minangkabau,pertama bunyi kisanya adalah (1) Bak maelo rambuik dalam tapuang .tapuang ndak taserak rambuik ndak putiah (2) Padi ndak buliah sisiak jok ilalalng (3) Gajah dipalupauak mato ndak tampak,tungau di sabarang lauik tampak(4)Baka santan jok tanguli (5) Manguntiang kain dalam lipatan
Kata kunci:ungkapan kiasan,masyarakat,padang pariaman.
