Peranan Pemakai Sko dalam Penyelesaian Konflik Horizontal di Kecamatan Siulak

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi salah satu gelar adat yang ada di Kecamatan adat yaitu pemakai sko. Tugas pemakai sko diberikan kepada seseorang yang pantas, bertujuan untuk menciptakan kedamaian di tengah masyarakat. Salah satu bentuk keterlibatan pemakai sko dalam masyarakat yaitu sebagai media penyelesai konflik. Di Kecamatan Siulak, konflik besar yang pernah pada tahun 2006. Konflik tersebut berlangsung selama tiga bulan dari 5 April 2006 sampai menemukan penyelesaian pada bulan Juni 2006. Merupakan konflik terbesar sepanjang berdirinya kabupaten Siulak. Terhitung 42 buah  toko dan rumah warga sepanjang jalan raya terbakar dalam konflik tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu peran pemakai sko dalam menyelesaikan konflik kaum rang itu dan kaum rang ini. Serta apa saja kendala yang dihadapi dalam  menyelesaikan konflik horizontal antara kaum anak rang itu dengan kaum anak rang ini. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik sampling, dimana yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah  pemakai skoyang terlibat dalam konflik horizontal.

Pembahasan hasil wawancara menunjukkan peneliti dengan beberapa pemakai sko yang terlibat dalam penyelesaian konflik horizontal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemakai sko terlibat dalam penyelesaian konflik tersebut. Pemakai sko bertindak sebagai media penyelesai konflik antara kedua belah pihak. Dalam sidang adat pemakai sko bertindak sebagai pencari asal-usul konflik, upaya perdamaian, dan upaya untuk mencari jalan keluar bagi pihak yang mengalami kerugian. Dalam upaya penyelesaiannya, pemakai sko mengalami kesulitan dalam berbagaibidang, antara lain: susahnya menentukan tempat untuk berunding, susahnya menghimbau masyarakat untuk menghadiri sidang tersebut, susahnya mendamaikan konflik, susahnya mencari kata sepakat, susahnya mencari jalan tengah, termasuk susahnya mencari pihak yang harus mengganti rugi.

Kata Kunci: Pemakai Sko, Konflik, Pemakai Sko dan Konflik