Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.A Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Problem Bassed Learning di SMPN 24 Rejang Lebong
Abstrak
Latar belakang Penelitian ini adalah Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas VII.A SMP Negeri 24 Rejang Lebong pada tanggal 19 Juli 2018 dan 26 Juli 2018, dengan melihat langsung proses pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan masih mengalami kendala, di antaranya adalah : pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) yang meletakan guru sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan cara penyampaian materi pembelajaran cendrung masih didominasi dengan menggunakan metode Konvensional atau ceramah, dan ketika proses belajar berlangsung, terlihat keaktifan siswa dalam pembelajaran masih tergolong rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah melalui model Problem Bassed Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan model Problem Bassed Learning di kelas VII.A SMPN 24 Rejang Lebong.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2018/2019 di SMPN 24 Rejang Lebong. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII.A berjumlah 26 orang siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri tiga kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar tes hasil belajar berupa soal berbentuk pilihan ganda. Aktivitas siswa dalam bertanya pada siklus I adalah 50% menjadi 71,15% pada siklus II, Aktivitas dalam menjawab pertanyaan guru maupun teman pada siklus I adalah 59,62% menjadi 63,45% pada siklus II, Aktivitas dalam berkomentar atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun teman pada siklus I adalah 28,85% menjadi 59,61% pada siklus II. Hasil belajar kognitif siswa yang tuntas pada siklus I yaitu 12 orang (46,15%) menjadi 21 orang (80,76%) pada siklus II. Dengan demikian bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan model Problem Bassed Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas VII.A SMPN 24 Rejang Lebong. kesimpulan Secara keseluruhan rata-rata persentaseaktivitas siswa pada siklus I adalah 48,71%, kemudian pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 71,14%. Hal itu berarti bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan Problem bassed learning mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 22,43%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan model problem bassed learning dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII.A SMPN 24 Rejang Lebong.
Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, Problem Bassed Learning