ANALYSIS OF MATHEMATICAL COMMUNICATION SKILLS CLASS VII SMP NEGERI 22 PADANG ON MATERIAL SET

Penulis

  • Nur Azizah
  • Susi Herawati
  • Fazri Zuzano

Abstrak

ABSTRACT

 

 

   


This research aims to describe the ability of mathematical communication in students ' writing problems in the set problem and to determine the factors that affect the mathematical communication skills of the students. This method of research is qualitative research with the type of research is a descriptive study. This research sample was chosen based on purposive sampling technique with sample class i.e. class VII. 2 and the subject in this study consisted of 9 students, 3 high category students, 3 medium students and 3 students with low category. Research instruments include mathematical communication skills tests, and interviews. The results showed that the average student score of the Mathematical communication Skills test results is 52.14 of the ideal score of 80. Based on this, the ability to write mathematical communication in SMP Negeri 22 Padang can be said well. Factors affecting mathematical communication skills, namely: 1) students ' ability to interpret mathematical problems. With the ability to interpret the problem, it will be easy for students to write the information that is obtained from the problems correctly. 2) Material understanding. By understanding the material, learners are able to determine the formula for solving mathematical problems. Keywords: Analysis, mathematical communication skills, problem solving

PENDAHULUAN

komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan dengan maksud untuk mempengaruhi penerima pesan.Menurut Weaver (dalam Fajar, 2009) komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain (p.32).Kemampuan komunikasi matematis matematis adalah kemampuan siswa untuk menyatakan ide- ide matematika baik secara lisan maupun tulisan (Rachmayani, 2014, p. 14).

Kemampuan                   komunikasi matematis merupakan bagian yang cukup penting dalam proses pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematis sangat berguna bagi siswa untuk meperdalam pengetahuan matematikanya dan juga untuk kehidupan sehari-hari.

Pentingnya                    kemampuan komunikasi      matematis                    dalam pembelajaran matematika yaitu membantu siswa membangun pengetahuan matematikanya,                                                  meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik, memajukan penalarannya, membangun            kemampuan            diri, meningkatkan keterampilan sosialnya.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 28, 29, 30 januari dan tanggal 1, 2 februari di kelas VII SMP Negeri 22 Padang pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019, diperoleh informasi secara umum bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika belum optimal. Banyak diantaranya siswa belum mampu menyatakan situasi atau masalah kedalam bentuk simbol, maupun model matematikanya. Siswa tidak mengerjakan soal sesuai dengan tahapan pengerjaan soal, dan terdapat juga siswa yang tidak membuat simpulan hasil penyelesaian setelah mengerjakan soal yang telah di berikan.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 2 februari dengan guru bidang studi matematika di kelas VII.4 diketahui


bahwa     komunikasi     matematis     dalam menyelesaikan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 22 belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap hal-hal baru. Siswa hanya duduk, diam, dan mencatat serta sedikit dari          mereka yang    aktif     dalam pembelajaran. Rata-rata siswa masih ragu- ragu dalam menuliskan simbol matematis dari persoalan yang diberikan METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang.Instrumen yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu soal tes dan wawancara.Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data yaitu :

  1. Melakukan uji coba tes

Uji coba soal dilakukan untuk memperoleh soal yang terbaik, dan berkualitas. Peneliti melakukan uji coba soal pada sekolah yang berbeda, tetapi dengan nilai KKM yang sama yaitu dilakukan di SMP Islam Terpadu Budi Mulia Padang pada tanggal 16 desember 2019. Dari 6 soal yang di uji cobakan di peroleh 3 soal di terima, 1 soal di perbaiki dan 2 soal di buang. Selanjutnya mencari reliabilitas dari soal tersebut, sehingga di peroleh diperoleh 𝑟11 = 0,94 dari hasil tersebut dapat disimpulkan butir-butir yang dijadikan soal penelitian memiliki reliabilitas soal yang tinggi, sehingga memenuhi kriteria soal yang layak untuk diujikan.

  1. Melakukan tes

Setelah mencari validitas dan reliabilitas dari soal, penelit melakukan tes pada  sekolah tempat penelitian,Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengambilan data melalui pemberian soal kepada siswa yaitu:

 

  1. Memilih kelas yang diberikan soal          yaitu    kelas VII.2berdasarkanrekomendasig uru bidang studi matematika.
  2. Peneliti mendokumentasikan pada saat pembagian soal tes maupun pada saat siswa mengerjakan soal
  3. Wawancara

Setelah melakukan tes kemampuan komunikasi matematis tulis siswa, maka                                peneliti  mencari  skor kemampuan komunikasi matematis tulis siswa untuk mengelompokkan siswa kepada 3 kategori tinnggi, sedang dan rendah. Dari masing- masing kategori di pilih 3 siswa untuk   di   wawancarai mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis tulis siswa     dalam  penyelesain masalah pada materi himpunan. langkah-langkah dalam melakukan wawancara yaitu:

  1. Peneliti merekam setiap pembicaraan pada saat wawancaea dengan siswa.
  2. Peneliti menampilkan lembar jawaban yang telah di buat siswa serta menanyakan kepada siswa mengenai alasan siswa menjawab dengan cara tersebut.
    1. Peneliti mentranskripsikan hasil wawancara ke dalam bentuk dokumen, setelah itu peneliti menganalisis hasil wawancara dan mengkode apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis tulis siswa.

Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah diperoleh peneliti dari pemberian soal dan wawancara sebagai berikut:

  1. Data Tes Tulis

1)  Menghitung skor siswa dengan acuan pedoman penskoran yang telah peneliti tetapkan.


2)  Mengidentifikasi                 hasil kemampuan       komunikasi matematis siswa.

3)  Menghitung               persentase

pencapain                kemampuan komunikasi matematis siswa pada hasil tes, dapat di hitung dengan cara berikut :

 

p = Jumlah siswa yang mencapai kriteria x100%

Jumlah siswa yang ikut tes

(Kurniasih, 2019, p.202)

4)  Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa.

  1. Analisi    data             wawancara  ini  di lakukan                               untuk               memperoleh deskripsi        faktor-faktor       yang mempengaruhi                          kemampuan komunikasi matematis siswa. Proses         analisis data                 dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman.yang meliputi 3 tahap, yaitu :

1)    Data reduction (Reduksi data) Reduksi data adalah kegiatan memilih    data     dengan cara mengidentifikasikan data yang di butuhkan dan membuang data yang sekiranya tidak di perukan.

2)    Data display (Penyajian data) Penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun         yang         memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan     dan  pengambilan tindakan.

3)  Conclusion drawing/verification

(kesimpulan)

Penarikan kesimpulan adalah memberikan makna dan penjelasan terhadap hasil penyajian data. Penarikan kesimpulan pada penelitian ini didasarkan pada hasil wawancara mengenai faktor yang                             mempengaruhi kemampuan                   komunikasi matematis tulis siswa dalam penyelesaian masalah pada materi himpunan.

 

 

HASIL            PENELITIAN           DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tes kemampuan komunikasi matematis tulis dilaksanakan pada tanggal 7 januari 2020 di SMP Negeri 22 Padang.Materi tes adalah materi yang telah di ajarkan oleh guru matematika, yaitu Himpunan. Tes terdiri dari 4 soal berbentuk uraian yang di selesaikan dalam waktu 80 menit. Siswa yang   mengikuti   tes   adalah   siswa kelas

VII.2  yang  hadir  pada  saat  itu berjumlah

28 orang. Nama-nama siswa yang mengikuti tes serta perolehan skor siswa dapat  dilihat  pada  lampiran XIII halaman

87. Nilai tertinggi yang di peroleh adalah 96,25, dan nilai terendah adalah 17,5, dengan rata-rata skor 52,14 dari skor ideal 80.

Data nilai rata-rata setiap indikator kemampuan komunikasi matematis secar keseluruhan disajikan dalam bentuk sebagai berikut :

Gambar 1.1Nilai Rata-Rata Tiap Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Penyelesaian Masalah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari gambar diatas terlihat bahwa siswa paling banyak mampu untuk indikator 1 dan indikator 4, namun siswa terlihat kurang mampu pada indikator ke 2, 3, dan 5. Artinya siswa kurang mampu menyetakan soal ke dalam simbol


matematika, siswa kurang mampu membuat gambar dari persoalan matematika, dan diantanya siswa tidak membuat kesimpulan dari soal yang telah dikerjakannya.

Setelah mengidentifikasi kemampuan komunikasi matematis siswa tiap indikator, selanjutrnya peneliti mengelompokkan                   kemampuan komunikasi matematis untuk kategori tinggi,sedang dan rendah. Mengingat kemiripan jawaban siswa tiap kategori oleh karena itu peneliti hanya menganalisis 1 siswa di setiap kategori. Untuk siswa tinnggi (ST) , siswa sedang (SS), dan siswa rendah (SR), berikut analisis jawaban tes siswa :

Pada subjek ST tidak semua soal akan dianalisis, akan tetapi hanya 1 soal yang akan dilakukan analisis. Hal ini dikarenakan bahwa setiap soal kemampuan komunikasi matematis sudah mencakup semua indikator kemampuan komunikasi matematis. Selain itu subjek ST menjawab semua hasil tes kemampuan komunikasi matematis dengan tepat. Adapun hasil tes kemampuan komunikasi matematis yang akan dianalisis pada .

Survey membuktikan 30  anak menyukai serial Spongebob, 20 anak menyukai serial Doraemon, dan 19 anak menyukai keduanya. Buatlah diagram vennnya dan tentukan banyak peserta yang mengikuti survey !

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Jawaban Hasil Tes Tulis ST Pada  gambar  terlihat  bahwa  ST  telah

memilikin kemampuan komuniksi matematis tulis dalam penyelesaian masalah dengan baik.  ST  mampu menulis

 

informasi yang tepat sesuai dengan soal serta mampu menafsirkan soal kedalam simbol matematika yang sesuai. Setelah melakukan tahap tersebut, selanjutnya dapat dilihat juga bahwa ST mampu menggambarkan diagram venn yang benar. Serta mampu menuliskan rumusan penyelesaian dari soal dengan benar. Hal ini diperkuat pada wawancara dengan ST, sebagai berikut :

P       : Kalau rumus untuk mencari jawabannya ini apakah ananda paham ?

ST: n(S) = n(A B)

P       : Apakah ini benar hasilnya segini ?

ST     : Iya buk.

P       : Coba jelaskan kenapa hasilnya segini ?

ST     : n(A) = 30 , n(B) = 20 maka 30 +

20 = 50 lalu di kurang 19 = 31

Dari kutipan wawancara tersebut, terbukti bahwa ST terbukti paham dengan cara penyelesaian soal. Selanjutnya, dapat di lihat juga bahwa ST menuliskan kesimpulan dari soal yang telah dikerjakannya. Berdasrakan jawaban ST tersebut, dapat dikatan bahwa ST mampu memenuhi semua indikator kemampuan komunikasi           matematatis           dalam penyelesaian masalah dengan sangat baik. Oleh karna itu dapat disimpulkan kemampuan komunikasi matematis tulis dalam penyelesaian masalah  yang dimilikis ST sangat baik.

Pada subjek SS tidak semua soal akan dianalisis, akan tetapi hanya 1 soal yang akan dilakukan analisis, yaitu : Survey membuktikan 30 anak menyukai serial  Spongebob, 20        anak menyukai serial Doraemon, dan 19 anak menyukai keduanya. Buatlah diagram vennnya dan tentukan banyak peserta yang mengikuti survey !


 

 

Gambar 3. Jawaban Hasil Tes Tulis SS Berdasarkan jawaban siswa SS,

terlihat bahwa siswa SS mampu menafsirkan soal dengan baik, siswa SS2 mampu menafsirkan soal kedalam bentuk diagram venn. Namun, SS tidak mengubah informasi tersebut kedalam bentuk simbol matematika. sehingga jawaban tersebut masih kurang komunikatif.

Berdasarkan jawaban tes tulis kemampuan komunikasi matematis dari SS, diketahui bahwa kemampuan komuniksai matematis yang dimiliki SS dapat dikatakan baik. Namun terdapat beberapa kesalahan di antaranya, SS tidak menuliskan simbol matematika dari setiap informasi yang diperoleh dari soal.

Pada subjek SR tidak semua soal akan dianalisis, akan tetapi hanya soal yang akan dilakukan analisis, maka berikut analisis jawaban SR pada soal berikut :

Petugas lalu lintas melakukan pemeriksaan terhadap pengendaraan bermotor. Hasilnya 25 orang memiliki SIM A, 30 orang memiliki SIM C, 17 orang memiliki SIM A maupun SIM C, Sedangkan 12 orang tidak memiliki sim A maupun sim C. Buatlah diagram vennya dan tentukan banyak pengendara beromotor yang diperiksa ?

 

 

 

Gambar4 Hasil Jawaban Tes Tulis SR Berdasarkan Jawaban yang dibuat

SR sangat keliru. Dapat dilihat bahwa SR tidak mampu manfsirkan soal dengan baik. Serta SR tidak menuliskan simbol matematika dari soal. Dan SR tidak mampu menggambarkan diagram venn dari persoalan tersebut. Berdasarkan jawaban tes tulis SR, dapat dikatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki SR sangat kurang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki SR sangat tidak baik

Setelah data di reduksi dan disajikan dalam bentuk teks maka dapat disimpulkan faktor-faktor   yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis di antaranya : 1). Kemampuan peserta didik dalam menafsirkan persoalan matematika soal. Dengan kemampuan membaca soal dapat memudahkan peserta didik untuk menulis informasi yang di peroleh dari soal dengan benar. 2) Pemahaman materi. Dengan memahami materi, maka peserta didik mampu menyelesaikna sdengan baik dan benar.

Pembahasan

Berdasarakan deskripsi dan analisis data yang telah di paparkan dapat di ketahui bahwa Skor tes kemampuan komunikasi matematis tulis yang diperoleh siswa rata-ratanya adalah 52,14 dari skor ideal yaitu 80. Berdasarkan hal tersebut, Kemampuan omunikasi matematis tulis siswa khususnya di kelas VII.2 SMP Negeri 22 Padang dapat dikatakan baik. Persentase banyak siswa yang memiliki


kemampuan komunikasi matematis tulis yang tinggi adalah 21,43%, siswa dengan kemampuan komunikasi matematis sedang adalah 64,29%, dan siswa dengan kemampuan komunikasi matematis rendah adalah 14,29%.

Selain    analisis    tes    kemampuan komunikasi      matematis                                tulis,    berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis tulis, yaitu : a) kemampuan peserta didik dalam menafsirkan                  persoalan                                 matematika. Dengan                 kemampuan membaca dapat memudahkan peserta didik untuk menulis informasiyang                             di         peroleh    dari   suatu permasalah dengan benar. b) pemahaman materi. Dengan memahami materi, maka siswa mampu       dalam                                  menyelesaikan permasalahan matematika yang diberikan. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Kemampuan komunikasi matematis tulis siswa berada pada kategori baik dengan perolehan skor rata-rata tes 52,14 dari skor ideal yaitu 80. Persentase jumlah siswa pada tiap kemampuan komunikasi matematis tulis adalah :

a)                    Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis tinggi yaitu 21,43%

b)                   Siswa dengan kemampuan komunikasi matemtis tulis sedang yaitu 64,29%

c)                    Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis rendah yaitu 14,29%

  1. Faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis tulis siswa.
  2. Kemampuan siswa dalam menafsirkan  persoalan

matematika.                   Dengan kemampuan menafsirkan soal, hal ini akan dapat memudahkan siswa untuk menulis informasi yang di

 

peroleh dari suatu permasalah dengan benar..

  1. Pemahaman materi. Dengan memahami materi, maka peserta didik mampu menentukan rumus dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

 

DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Marhaeni. (2009) . Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rachmayani, Dwi. 2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Vol (2) No (1) hal 13-23.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-03-02