PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI MIPA SMAN2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

Penulis

  • Resni Saputri Universitas Bung Hatta
  • Azrita Universitas Bung Hatta
  • Nawir Muhar Universitas Bung Hatta

Kata Kunci:

Hasil belajar, model pembelajaran kooperatif, STAD, Discovery Learning

Abstrak

Pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belajar dan membentuk sendiri pengetahuannya berdasar pengalaman dan kerjasama setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan, siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka, sedangkan guru pada pembelajaran ini berfungsi sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya proses belajar [4]. Model discovery learning efektif untuk pembelajaran dan pengajaran karena model ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan prinsip-prinsip masalah yang mereka hadapi. Dengan menggunakan model discovery learning, siswa terlibat langsung dalam mempelajari masalah, untuk menemukan jawabannya melalui pencarian dan menemukan masalah [5]. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA 2 Pulau Punjung yang berjumlah 73 orang yang terdiri dari 3 kelas. Untuk kelas sampel diambil 2 kelas yaitu kelas eksperiment I menggunakan model (STAD) dan kelas eksperiment II menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Sebelum diberi eksperimen, terlebih dahulu diuji kemampuan awal (pretest) dari sampel, pada kedua kelompok eksperimen. Tujuannya untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai bakat awal yang sama atau dalam keadaan seimbang. Instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah seperangkat tes validitas, reliabilitas, indeks kesukaran soal, daya pembeda. Teknik analisis data yang digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan N-Gain. Hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning mengalami peningkatan dihasil belajar. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning lebih tinggi dari pada model STAD pada kelas eksperimen I yaitu 89,29 sedangkan pada model pembelajaran Discovery Learning pada kelas eksperimen II yaitu 91,96.

Referensi

Rahman, M.H. 2017. Using Discovery Learning to Encourage Creative Thinking. International Journal of Social Sciences & Educational Studies 4 (2) : 101.

Sari, R.T.(2017). Uji Validitas Modul Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Pendekatan Konstruktivisme Untuk Kelas IX SMP. Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains,6(1),22-26.

Setiawati, P. Prayitno, S. Subarinah, S. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP. Mandalika Mathematika And Educatin Journal 2 (2) :

Untari, E. 2017. Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 8, (1) : 35 – 42.

Har, E., Sari,R.T., Gusmaweti, G., Hendri, W., Azrita, A., Deswati, L.,…& Mulyani, V. (2018) Peningkatan Kompetensi Guru IPA Biologi Sekolah Menengah Pertama Melalui Pelatihan dan Pemebelajaran Materi di Laboratorium Kabupaten Pesisir Selatan. JCES (Journal Of Character Education Society), 1(1),94-99.

Diterbitkan

2020-10-27